Hari menegaskan, alprazolam yang disalahgunakan dapat menimbulkan gangguan penggunaan zat atau adiksi.
“Ada yang menyalahgunakan alprazolam saja, namun ada juga yang menggunakan alprazolam sekaligus narkoba yang lain,” ujar dr. Hari.
Misalnya menggunakan narkoba jenis stimulan sabu, untuk mengatasi efek sabunya seperti tidak bisa tidur, yang bersangkutan menggunakan alprazolam.
Risiko konsumsi alprazolam
Hari melanjutkan, ada beberapa risiko kesehatan lain selain adiksi, terlebih jika digunakan bersama dengan zat lain seperti alkohol atau opioid.
“Dapat menimbulkan depresi pernapasan yang bisa berakibat fatal,” jelas Hari.
Apabila seseorang telah mengalami gangguan penggunaan alprazolam atau benzodiazepine dan dihentikan secara tiba-tiba, maka dapat mencetuskan withdrawal atau gejala putus zat.
Akibatnya timbul kejang hingga mencetuskan gangguan kejiwaan bagi pemakainya.
Hari mengatakan, penderita gangguan penggunaan alprazolam atau benzodiazepine akan lebih baik jika dirawat oleh psikiater.
Psikiater dapat membantu mengurangi gejala gangguan kecemasan dengan prosedur medis seperti psikoterapi.
“Nanti kalau diterapi akan diberikan obat benzodiazepine jenis yang lain, yaitu jenis yang long acting, masa kerjanya panjang, kalau alprazolam sendiri termasuk yang short acting,” jelas dr. Hari.
Baca Juga: Ardhito Pramono Akui Kembali Konsumsi Narkoba pada Tahun 2020
(*)