Selain rokok linting, belakangan tembakau gorilla sudah diproduksi dalam bentuk liquid dan mudah dihisap seperti memakai rokok elektrik pada umumnya.
Efek menghisap ganja buatan ini berupa halusinasi, rasa senang berlebihan, dan ketergantungan (adiktif).
Jika tidak kuat menahan efeknya, seseorang bisa muntah-muntah, black out (hilang kesadaran), dan bahkan kematian.
"Dulu tahun 2015-2016 memang terkenal tembakau gorilla ini. Sejenis tembakau yang terdiri dari tembakau, cengkeh, tetapi ada satu lagi jenis yang baru namanya ekstrak dagga liar," kata dr. Andri SpKJ, FAPM, dari RS Omni Internasional yang juga seorang Pyschosomatician (ahli pengobatan dasar-dasar ilmu jiwa).
Menurut dr. Andri, ekstrak dagga liar memiliki efek sedatif atau penenang yang tinggi sehingga banyak yang menyebut tembakau gorilla mirip ganja.
Seseorang yang mengonsumsi tembakau gorilla bisa mengalami halusinasi, euforia luar biasa, dan rasa tenang.
Efek tersebut akan bertahan dalam hitungan jam, tetapi bisa juga hingga seharian penuh tergantung daya serap pemakainya.
Selain efek mental, efek fisik tembakau gorilla dirasakan sangat kuat meski menggunakan dosis rendah.
Efek samping untuk fisik dapat berupa nyeri dada, pusing, kerusakan ginjal, penglihatan kabur, kejang, sakit kepala, pembesaran pupil, hingga ngilu. (*)
Baca Juga: Mengenal Melantolin, Hormon yang Bisa Pengaruhi Siklus Tidur