Parapuan.co - Saat ini, crowdfunding dan peer to peer (P2P) lending menjadi cara yang marak dilakukan oleh pelaku bisnis untuk mendapatkan pendanaan.
Crowdfunding sendiri merupakan penggunaan sejumlah kecil modal yang didapat dari sejumlah besar individu guna membiayai bisnis kreatif baru.
Pendanaan ini telah memberikan peluang bagi para pelaku bisnis untuk mengumpulkan dana yang cukup besar dari para investor yang tertarik dengan ide bisnis kreatif mereka.
Sementara itu, peer to peer lending merupakan metode pinjaman yang menghubungkan langsung individu yang membutuhkan dana pinjaman (borrower) dengan orang lain yang menyediakan pinjaman (lender atau investor).
Dari penjelasan keduanya, dapat terlihat bagaimana crowdfunding dan P2P lending merupakan pendanaan oleh investor bagi pelaku bisnis.
Terlihat memiliki kesamaan, lantas, apa perbedaan antara keduanya?
Mengutip dari Investree, perbedaan antara keduanya sebenarnya terletak pada pendanaannya.
Crowdfunding merupakan pendanaan dari para investor dengan sistem donasi, sedangkan peer to peer lending mengusung konsep pinjaman.
Selain itu, kampanye crowdfunding biasanya didasari oleh seberapa banyak orang yang percaya dan tertarik dengan ide serta bisnis yang kamu tawarkan, bukan track history atau penjualan.
Baca Juga: Apa Itu P2P Lending? Mengenal Alternatif Investasi Sekaligus Pendanaan
Jadi, alih-alih fokus pada angka, pendanaan crowdfunding didapat dari bagaimana pelaku bisnis dapat menyampaikan idenya ke para investor.
Tentunya, investor tidak hanya memberikan pendanaan secara cuma-cuma, tetapi terdapat beberapa opsi yang bisa dipilih oleh para investor.
Pilihan tersebut di antaranya pemberian saham bisnis yang berarti pelaku bisnis yang membutuhkan pendanaan bisnis memberikan saham kepada para investor untuk memperoleh pengembalian donasi berupa uang.
Adapun opsi hadiah, di mana pelaku bisnis memanfaatkan pitching atau menyebut nama kontributornya di situs, menawarkan diskon produk atau jasa, hingga hadiah lainnya.
Biasanya opsi kedua dapat diterima dengan baik apabila proyek yang ditawarkan merupakan sesuatu yang dapat menarik perhatian masyarakat.
Di sisi lain, peer to peer lending merupakan pembiayaan utang, di mana pelaku bisnis meminjam uang ke para investor melalui platform online.
Artinya, mereka harus mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunga sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan.
Walaupun sama-sama bentuk pendanaan secara online untuk membantu kewirausahaan, bukan berarti kamu bisa langsung lepas tangan begitu saja.
Baca Juga: Sebelum Mulai, Kenali Keuntungan dan Risiko Investasi P2P Lending
Sebab, pelaku bisnis tetap akan berhubungan denganmu untuk melihat rincian rencana, laporan finansial, penilaian, hingga informasi lainnya yang berkaitan dengan bisnis.
Lalu, untuk melihat mana yang paling tepat antara crowdfunding dan bisnis, kamu bisa melihat kembali model bisnis yang sedang kamu rintis.
Apabila kamu memiliki rencana bisnis yang menarik, maka kamu bisa mencoba crowdfunding.
Namun, apabila kamu mampu menunjukkan pengalamanmu dalam berbisnis beriringan dengan rencana bisnis yang mumpuni, maka P2P lending bisa menjadi opsi terbaik.
Kawan Puan, itulah beberapa perbedaan antara crowdfunding dengan peer to peer lending yang walaupun tampak sama, keduanya sebenarnya sangat berbeda.
Jadi, antara crowdfunding dan peer to peer lending, mana yang menurutmu paling tepat untuk mengembangkan bisnismu? (*)