Parapuan.co - Apakah kamu tengah berada di posisi terjepit karena harus membiayai hidupmu dan anak-anakmu ditambah orang tua kamu?
Jika iya, maka kamu ialah salah satu generasi sandwich, yakni seseorang mesti menyokong keuangan untuk generasi di bawahnya, anak-anak, dan generasi di atasnya, orang tua.
Dinamakan demikian karena kondisi tersebut mirip seperti roti sandwich, di mana posisi kita ada di tengah, diapit roti atas dan bawah.
Seseorang yang menjadi generasi sandwich perlu memiliki pengaturan keuangan yang baik, agar bisa terus membiayai keduanya.
Agar tak merasa terjebak dan terjepit, langkah awal dan utama yang perlu dilakukan adalah menguatkan fondasi keuangan keluarga sendiri terlebih dahulu.
Kamu perlu membuat perencanaan keuangan dengan dana darurat yang cukup, cash flow positif, memiliki tujuan investasi jangka panjang, dan tak bergantung pada satu pemasukan.
Selain itu, usahakan pula kamu dan keluarga tidak didominasi utang ataupun cicilan.
Melansir NOVA, Erlina Juwita, MM, CFP, QWP., senior consultant OneShildt Financial dan Founder Cerdas Keuangan, memberi saran untuk lakukan prinsip prudence.
Prinsip prudence artinya ialah kamu hidup sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri. Jangan berlebihan apalagi berutang demi memenuhi keinginan.
Baca Juga: 5 Strategi Jitu agar Generasi Sandwich Mendapatkan Kebebasan Finansial
Pasalnya, jika keuangan kamu sudah kuat dan stabil, maka kamu bisa menyokong dengan aman.
"Semakin kita memelihara kondisi keuangan kita dengan baik, semakin mapan, maka kita akan semakin bisa memberi lebih banyak kepada tanggungan-tanggungan kita," ujar Erlina.
Maka dari itu, Erlina pun mengatakan bahwa generasi sandwich wajib membuat rencana keuangan yang lebih variatif.
Apalagi, tidak bisa dimungkiri boleh jadi saat ini kondisi ekonomi kita sedang tak stabil dan pandemi masih berlangsung.
Dalam membuat rencana keuangan, generasi sandwich harus memikirkan sederet pertimbangan agar di tengah jalan tak kehilangan kestabilan.
Lantas, apa saja pertimbangan tersebut?
Pertimbangkan kembali, apakah tujuan keuangan kamu ada banyak atau fokus satu tujuan saja. Hal ini akan memengaruhi cara kamu memanajemen uang.
Semakin banyak tujuan keuangan, maka semakin kaya pula rencana yang harus disiapkan.
Baca Juga: Ini Saran Pakar Agar Kamu Terhindar Menjadi Generasi Sandwich
2. Risiko Portofolio Investasi
Perhatikan risiko portofolio investasi kamu sebelum membuat rencana keuangan. Semakin tinggi portofolionya, maka kamu butuh rencana keuangan yang lebih banyak.
3. Komunikasi Keluarga Inti
Hal lain yang tak kalah penting untuk menjadi pertimbangan generasi sandwich ialah masalah komunikasi di antara keluarga inti.
Jika seandainya komunikasi di dalam keluarga kamu belum cukup baik, maka rencana keuangan harus dibuat lebih banyak.
“Nantinya setiap rencana keuangan ini akan terlihat benang merahnya," terang Erlina.
Erlina pun menjelaskan, "Karena, ini ibaratnya ada satu master plan dan yang lainnya adalah plan yang kecil sebagai strategi-strategi yang mendukung master plan."
Rencana keuangan ialah salah satu hal yang penting dalam manajemen keuangan setiap orang.
Baca Juga: Simak! 3 Rahasia Generasi Sandwich Agar Lebih Mudah Jalani Kehidupan
Apalagi, sedihnya, generasi sandwich bisa jadi salah satu faktor pemicu permasalahan keuangan kamu di kemudian hari. Karena ada dua generasi menghimpit untuk bertahan hidup.
Maka itu, jika masalah keuangan ini tak disiasati dengan tepat, bukan hanya kestabilan finansial yang terancam, tapi kesehatan mental kamu juga dalam bahaya, ya. (*)