Ternyata Inilah 3 Alasan Seseorang Membeli Lahan Virtual di Metaverse

Arintha Widya - Rabu, 19 Januari 2022
ilustrasi lahan virtual di metaverse
ilustrasi lahan virtual di metaverse

Parapuan.co - Investasi virtual dan Metaverse (dunia virtual) belakangan sedang ramai diperbincangkan dan menarik perhatian dunia.

Bisa begitu karena mulai banyak perusahaan dan pebisnis hingga kalangan selebritas memberanikan diri menjajal tren investasi di Metaverse.

Tidak hanya dalam bentuk NFT, sebagian juga menginvestasikan kekayaan mereka untuk membeli lahan virtual di Metaverse.

Menariknya, para investor itu ternyata tidak sekadar ikut-ikutan tren atau rekannya untuk membeli lahan virtual.

Melansir dari Fool.com, PARAPUAN telah merangkum 3 alasan mengapa seseorang membeli lahan virtual di Metaverse. Apa saja?

1. Lahan di dunia virtual ternyata bukan hal baru

Sebelum booming seperti sekarang, kamu mungkin tak pernah menyangka sudah pernah ada perusahaan yang berinvestasi di dunia virtual.

Tahun 2006 silam, Bloomberg melaporkan seorang jutawan bernama Ailin Graef yang masuk ke platform Second Life.

Ailin bahkan menghabiskan dua tahun membangun kepemilikan tanah virtual dan mengembangkan avatar custom. 

Baca Juga: Jika Metawork Populer, Pemandu Wisata dan 2 Pekerjaan Nyata Ini Bisa Beralih ke Metaverse

Lalu belum lama ini, Second Life tercatat banyak menyewakan lahan virtual di Metaverse.

Jarang sekali mereka menjual lahan, dan memperoleh keuntungan investasi dari menyewakan tanah virtual yang dimiliki.

2. Banyak brand besar terjun ke Metaverse

Alasan selanjutnya ialah kini sudah banyak brand besar kelas dunia dari berbagai produk, seperti fesyen hingga properti terjun ke Metaverse.

Hal ini memungkinkan kamu berinteraksi dan bertransaksi dengan merek-merek terkenal tersebut.

Jika mereka memiliki NFT di platform yang sama dengan yang kamu tuju, kamu pun dapat membelinya sebagai investasi.

Artinya, sama saja kamu mempunyai investasi di perusahaan besar sekelas Nike hingga Gucci di dunia virtual atau Metaverse.

Kamu berkesempatan menjual kembali NFT yang kamu beli dari mereka, dan karena termasuk merek besar tentu akan tetap laku dengan harga tinggi.

Baca Juga: Mengenal Metawork, Mungkinkah Bekerja di Metaverse di Masa Depan?

3. Pengembang real estate berinvestasi triliunan di Metaverse

Pengembang real estate virtual Republic Realm telah memecahkan rekor dengan membeli sebidang tanah senilai 4,3 juta dolar AS (Rp61,5 miliar) di The Sandbox.

Republic Realm mengalahkan pemilik rekor sebelumnya, yaitu Tokens.com yang membeli tanah virtual senilai 2,5 juta dolar AS (Rp35,8 miliar) di Decentraland.

Melihat perusahaan pengembang real estate rela menginvestasikan dananya untuk lahan di Metaverse, sudah selayaknya kamu ikut berinvestasi.

Kamu dapat membeli lahan di Metaverse sesuai kebutuhan, lalu agar menguntungkan, kamu bisa menyewakan lahan itu.

Hal itulah tampaknya yang menjadi tujuan dari Republic Realm, di mana mereka memprediksi jika nantinya lahan virtual banyak dibutuhkan.

Bisa jadi, perusahaan-perusahaan seperti Gucci dan Nike memerlukan lahan untuk disewa sebagai tempat pameran fesyen NFT.

Itulah tadi 3 alasan yang mungkin menjadi pertimbangan kamu untuk investasi virtual dan membeli lahan di Metaverse. 

Pasalnya, selain NFT, lahan virtual juga menjadi investasi yang cukup menjanjikan cuan, lho!

Baca Juga: Engineer hingga Designer, 5 Profesi Ini akan Populer di Metaverse

Namun, sebelum kamu mulai berinvestasi, pikirkan pertimbangan lainnya ya, karena instrumen investasi ini bisa sangat berisiko. (*)

Sumber: Fool.com
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda