Kepada Guardian, Chandi mengatakan bahwa saat pelatihan, tak sedikit orang yang tidak percaya bahwa perempuan Asia sepertinya bisa melewati tantangan itu.
Lulusan St George’s, University of London dan Queen Mary University of London ini mengaku, ia kerap diperintah untuk melakukan hal-hal yang dianggap normal bagi perempuan.
“Aku seorang perempuan Asia; aku bukanlah perempuan yang ingin mereka jadikan contoh di luar sana,” pungkasnya.
“Aku sering diperintah untuk melakukan hal-hal yang normal (bagi perempuan), tetapi kita bisa membuat hal normal versi kita sendiri. Kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan,” tegas Chandi.
Preet Chandi berharap, perjalanannya ini dapat menginspirasi para anak muda, perempuan, dan mereka yang berasal dari latar belakang etnis minoritas.
Setelah menyelesaikan ekspedisinya, ia selanjutnya berencana untuk membantu mendanai ekspedisi para perempuan yang ingin berpetualang di arena yang didominasi oleh laki-laki seperti dirinya.
Itulah kisah Preet Chandi yang berhasil membuktikan dunia bahwa perempuan pun bisa menaklukkan aktivitas yang erat kaitannya dengan laki-laki, yakni ekspedisi tunggal.
Inspiratif sekali, ya! (*)
Baca Juga: Jalani Peran Ganda Sebagai Ibu dan Pekerja, Ini Perjalanan Karier Michelle Obama