Mengenal Glaukoma, Kerusakan Saraf Mata Akibat Tekanan Tinggi dalam Bola Mata

Ericha Fernanda - Kamis, 20 Januari 2022
Glaukoma
Glaukoma megaflopp

Parapuan.co - Nyaris tak memiliki gejala pada tahap awal, glaukoma berpotensi memberi impak yang lebih fatal yaitu kebutaan permanen.

Peningkatan tekanan intraokular (TIO) atau tekanan tinggi dalam bola mata menjadi faktor risiko utama terjadinya glaukoma.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, glaukoma berada di peringkat ketiga penyebab kebutaan secara global, setelah kelainan refraksi dan katarak.

Secara global, glaukoma merupakan penyebab utama kebutaan yang tidak dapat disembuhkan (irreversible). 

Sehingga, sangat penting untuk melakukan deteksi dini ketika terjadi gejala atau penyakit mata lain sebagai penyertanya.

Spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC), Dr. Iwan Soebijantoro, SpM(K), menjelaskan klasifikasi glaukoma, antara lain:

1. Glaukoma primer

Glaukoma primer adalah glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya.

"Glaukoma primer tidak diketahui penyebabnya, serta dapat menyerang kedua belah mata," kata dr. Iwan dalam sesi virtual JEC Eye Talks, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Mata dan Cara Pencegahannya, Salah Satunya Katarak

2. Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder bisa timbul sebagai akibat dari penyakit lain seperti katarak, diabetes, kecelakaan mata, dan penggunaan obat-obatan.

"Glaukoma sekunder diakibatkan penyakit mata lain, seperti katarak, trauma, pembedahan, dan sebagainya," imbuhnya.

3. Glaukoma kongenital

"Glaukoma kongenital dapat terjadi sejak lahir," kata dr. Iwan.

Glaukoma ini ditemukan sejak dilahirkan, biasanya disebabkan oleh perkembangan sistem pembuangan dalam mata yang gagal maupun kurang lengkap.

Sehingga, membuat tekanan mata menjadi tinggi dan merusak saraf optik.

Jenis-jenis glaukoma primer

"Glaukoma primer terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu glaukoma primer sudut terbuka (GPSTa) dan glaukoma primer sudut tertutup (GPSTp)," ungkap dr. Iwan.

Baca Juga: Hari Penglihatan Sedunia, Ini 6 Jenis Gangguan dan Penyakit Mata

1. Glaukoma primer sudut terbuka (GPSTa)

Glaukoma primer sudut terbuka biasanya disebut sebagai glaukoma kronis, di mana jenis ini adalah yang paling sering menyebabkan kebutaan.

Glaukoma primer sudut terbuka terjadi ketika tekanan pada bola mata akibat peningkatan produksi cairan mata atau jalan keluar terhambat, bilik mata depan yang terbuka, dan kerusakan saraf mata yang progresif.

Karena gangguan ini, tekanan dalam bola mata (tekanan intraocular) meningkat secara perlahan, yang pada akhirnya merusak saraf optik hingga penyakit glaukoma.

2. Glaukoma primer sudut tertutup (GPSTp)

"Individu yang mengalami glaukoma primer sudut tertutup cenderung memiliki bilik mata depan yang lebih dangkal atau sempit," kata dr. Iwan.

Faktor anatomis lainnya, seperti aksis bola mata pendek, lensa yang menebal, dan jarak antara lensa dengan permukaan iris posterior yang memendek, turut andil menyebabkan glaukoma kategori ini.

Glaukoma jenis ini terklasifikasi lagi berdasarkan sifat serangannya.

 Baca Juga: Mengenal LASIK, Operasi Mata dengan Laser yang Efektif Perbaiki Masalah Penglihatan

Pertama, glaukoma primer sudut tertutup akut (GPSTpA), penderitanya mengalami sumbatan tiba-tiba pada jaringan trabekular sehingga memicu lonjakan tekanan intraokular secara mendadak.

Kedua, glaukoma primer sudut tertutup kronik (GPSTpK), penderitanya mengalami gangguan outflow melalui sudut bilik mata depan yang dangkal sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intraokular secara perlahan.

Jadi, itulah penjelasan singkat mengenai klasifikasi dan jenis-jenis glaukoma ya, Kawan Puan.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru