Adapun hal yang membedakan dua kondisi tersebut adalah gejalanya, perempuan baby blues akan mengalami mood swing, di mana ia bisa merasa bangga menjadi ibu namun beberapa menit kemudian beranggapan ia tidak mampu mengerjakan tugas itu.
Selain itu, perempuan baby blues juga mudah tersinggung, kewalahan, dan cemas.
Sementara, perempuan yang mengalami postpartum depression merasa putus asa, sedih, tidak berharga, dan sering menangis.
Lebih dari itu, ia juga merasa tidak memiliki keterikatan dengan bayinya, bahkan ia juga bisa mengalami anxiety dan panic attack.
Cara mengobati postpartum depression
Masih dalam kesempatan yang sama, Ashtra juga menceritakan perjalanannya dalam mengatasi postpartum depression yang dialaminya.
Ashtra menyampaikan, saat mengalami kondisi tersebut, ia pun mencari teman dan mencari bantuan.
"Cara bangkitnya adalah dengan mencari teman, cari bantuan, gimana ya, apa yang aku rasakan," ungkapnya.
Tak hanya itu, dalam proses mengatasi PPD tersebut, ia juga mengedukasi pasangan dan orang-orang di sekitarnya mengenai kondisi yang dialaminya.
"Aku edukasi ke pasanganku, orang-orang sekitarku, dan akhirnya aku didukung, lalu perjalanan PPD akhirnya menjadi lebih baik," pungkasnya.
Dalam artian, saat berada di kondisi tersebut, hal yang dibutuhkan agar proses penyembuhan berjalan dengan mudah adalah adanya dukungan dari pasangan dan orang-orang terdekat. (*)
Baca Juga: Penting! Begini Caranya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Selama Masa Kehamilan