Namun, ketertanggungan mereka akan jaringan lokal sering kali dapat menghalangi mereka untuk mengenali kebutuhan asuransi.
Asuransi didasarkan pada prinsip yang sama ketika dibuat di mana masyarakat saling berkontribusi membantu yang membutuhkan bantuan atau perlindungan.
Melalui #BarengJadiLebih, Zurich ingin menunjukkan asuransi lahir dari kebersamaan untuk mengelola dan menghadapi risiko.
Hassan juga menjelaskan bahwa #BarengJadiLebih bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi.
Riset yang sama menemukan bahwa 45 persen responden yang tidak memiliki asuransi merasa belum punya pengetahuan bagaimana asuransi dapat membantu mereka.
"Seperti kita ketahui, penetrasi asuransi di Indonesia masih cukup rendah," terang Hassan Karim.
"Pasalnya, ada miskonsepsi di tengah masyarakat yang masih memandang asuransi dekat dengan bencana atau risiko, dan menganggap asuransi itu rumit proses klaimnya," imbuhnya.
Maka itu, Zurich sebagai perusahaan asuransi hadir sebagai support system untuk membantu masyarakat dengan produk yang sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Contoh Asuransi Digital di Indonesia dari Berbagai Perusahaan Ternama
Bukan sekadar jargon, #BarengJadiLebih juga merupakan milestone bagi perusahaan yang penerapan nilainya juga tercermin pada bisnis Zurich.
Salah satunya, Zurich Asuransi Indonesia sendiri berdiri dengan menggabungkan keahlian lokal Adira Insurance, yang diakuisisi pada 2019.
Penggabungan dua kekuatan menjadi Zurich Asuransi Indonesia pun makin melengkapi ekosistem asuransi Zurich di Indonesia, bersama dengan Zurich Topas Life dan Zurich Syariah.
Integrasi ketiga unit bisnis di dalam satu ekosistem kian menguatkan posisi strategis Zurich di Indonesia.
Kiranya, dengan begitulah Zurich dapat meyakinkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya memiliki asuransi. (*)