Parapuan.co - NFT (Non Fungible Token) di Metaverse semakin menarik perhatian publik di Tanah Air, terlebih semenjak kemunculan sosok Ghozali.
Usai Ghozali mendulang cuan lantaran menjual foto selfie-nya sebagai NFT, banyak orang berbondong-bondong mengunggah gambar asal-asalan di platform OpenSea.
Padahal, tanpa mereka tahu aset NFT tidaklah semata-mata foto yang kemudian laku dijual.
Sebagaimana dilakukan Ghozali, ia sendiri telah mengumpulkan foto selfie yang diambilnya setiap hari sejak 2017 hingga 2021.
Dari situ bisa dilihat bahwa nilai NFT foto selfie Ghozali terletak pada konsistensinya mengambil potret dirinya setiap hari di depan komputer.
Fenomena Ghozali dan semakin populernya NFT rupanya menarik perhatian seorang Digital Culture Researcher, Firman Kurniawan.
Dalam sebuah diskusi yang berlangsung pada Kamis (20/1/2022) kemarin, Firman Kurniawan mengulik peluang hingga ancaman dari aset digital NFT di Metaverse.
Founder literos.org tersebut menjelaskan, pada dasarnya NFT dan Metaverse atau dunia digital memiliki kelebihan dan kelemahan yang mirip.
Untuk lebih jelasnya, simak keterangan tentang peluang dan ancaman yang mungkin dari keberadaan NFT berikut ini!
Baca Juga: Agar Cuan Seperti Ghozali Everyday, Ikuti 5 Tips Menjual NFT Ini
Peluang Cuan NFT
Berbicara mengenai NFT, jelas terdapat peluang cuan sebagaimana kelas aset investasi seperti tabungan, saham, reksadana, hingga surat berharga negara (SBN).
Bedanya, aset investasi di dunia virtual digantikan produk-produk digital, semisal kripto dan NFT.
"Peluangnya adalah kalau kita berbicara tentang kelas aset investasi, ada tabungan, saham, reksadana, ada surat berharga, dan sebagainya," ucap Firman.
"Hari ini ada yang baru, namanya kripto, NFT, dan sebagainya," imbuh pengajar senior di Universitas Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, Firman menerangkan pula bahwa NFT berpeluang menghasilkan cuan karena menciptakan nilai ekonomi.
Mata uang kripto yang dihasilkan juga bisa dicairkan dan ditransfer ke rekening di dunia nyata.
"Di satu sisi memang ada peluang untuk menciptakan nilai ekonomi tertentu yang bisa ditransfer di rekening dunia nyata," kata Firman lagi.
Hanya saja, seiring dengan peluang cuan yang ada, tak dimungkiri terdapat pula sisi ancaman yang mungkin mengintai kapan saja.
Baca Juga: Ternyata, Ini Alasan Logis Mengapa Aset NFT Bisa Bernilai Tinggi
Ancaman dari NFT
Firman Kurniawan menyebut, NFT bisa jadi rentan pula terhadap ancaman tertentu.
Ia bahkan menilai seorang investor mungkin akan terjebak pada nilai tukar sebuah produk digital.
Hal ini disebabkan karena perbedaan informasi antara pihak-pihak yang saling berinteraksi di marketplace.
"Di sisi lain juga menciptakan ancaman tertentu. Kita bisa terjebak karena nilai produk digital bergantung pada pertukaran informasi antara pihak yang ada di marketplace," terang Firman.
Menurutnya, pihak-pihak yang terlibat itulah yang akan memberikan nilai tinggi atau rendah pada suatu produk digital, dalam hal ini NFT.
Misalnya, apabila suatu ketika sebuah produk bernilai tinggi, bisa jadi harganya akan jatuh tanpa sebab yang pasti.
"Seperti ketika ramai Squid Game, saat booming itu nilainya tinggi. Tapi begitu ada sentimen negatif, langsung tidak laku sama sekali," ujarnya mencontohkan.
Baca Juga: Begini Cara Kerja NFT, Aset Digital yang Sedang Hangat Diperbincangkan
Sederhananya, sesuatu yang kita anggap aset investasi bisa berubah jadi bukan apa-apa dalam waktu singkat.
Itulah mengapa sebelum berinvestasi atau membeli NFT, kita perlu berhati-hati dan mempertimbangkan dulu bagaimana nilai dari suatu produk.
Kira-kira, apakah aset digital tertentu akan punya nilai tinggi untuk waktu lama atau justru cepat sekali turun nilainya.
Jadi, pertimbangkanlah hingga ke masa depan, ya. Jangan tergoda tren terkini saja. (*)