3. Mengalami kesulitan menyeimbangkan tubuh
4. Tetap merasa tidak aktif untuk waktu yang lama
Perawatan atrofi otot
Perawatan untuk atrofi otot bervariasi tergantung pada tingkat kehilangan otot dan adanya kondisi medis yang mendasarinya.
Mengobati kondisi mendasar yang menyebabkan atrofi otot dapat membantu memperlambat perkembangan kehilangan otot, berikut ini perawatan yang dilakukan, simak ya!
1. Terapi fisik
Terapi fisik ini melibatkan gerakan peregangan dan latihan khusus dengan tujuan mencegah imobilitas.
Terapi fisik menawarkan manfaat berikut untuk orang yang mengalami atrofi otot:
- Mencegah imobilitas
- Meningkatkan kekuatan otot
- Meningkatkan sirkulasi
- Mengurangi kelenturan, yang menyebabkan kontraksi otot terus menerus
Baca Juga: Puan Talks: Mengenal Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues
2. Stimulasi listrik fungsional
Stimulasi listrik fungsional (FES) adalah pengobatan lain yang efektif untuk atrofi otot.
Diketahui pengobatan ini melibatkan penggunaan impuls listrik untuk merangsang kontraksi otot pada otot yang terkena.
Selama FES, terapis terlatih menempelkan elektroda ke anggota tubuh yang mengalami atrofi.
Elektroda mengirimkan arus listrik, yang memicu gerakan di anggota badan.
3. Terapi ultrasound terfokus
Teknik ini mengirimkan pancaran energi ultrasound ke area tertentu di tubuh.
Terapi ini menggunakan alat yang merangsang kontraksi pada jaringan otot yang mengalami atrofi.
Namun demikian teknologi penting untuk ditinjau lebih dalam apakah terapi ultrasound itu efektif untuk atrofi otot.
Baca Juga: 6 Cara Mengurangi Stres pada Tangan Demi Cegah Carpal Tunnel Syndrome
4. Pembedahan
Selain ketiga pengobatan di atas, ada pula cara lain untuk mengatasi atrofi otot yakni dengan pembedahan.
Pembedahan ini meningkatkan fungsi otot pada orang yang atrofi ototnya terkait dengan kondisi otot terkait dengan neurologis, cedera, atau malnutrisi.
Dengan mengetahui ulasan di atas maka penting bagi para pekerja untuk tetap aktif meski WFH demi menghindari atrofi otot.
(*)