Kalah Telak dari Australia, Pelatih Timnas Putri Indonesia Sebut akan Perbaiki Performa

Alessandra Langit - Sabtu, 22 Januari 2022
Courtney Nevin (kanan) berduel dengan Baiq Amiatun Shalihah (kiri) pada laga perdana Grup B Piala Asia Wanita 2022 atau AFC Women's Asian Cup 2022 yang mempertemukan timnas putri Indonesia vs Australia di Mumbai Football Arena, India, pada Jumat (21/1/2022) sore WIB.
Courtney Nevin (kanan) berduel dengan Baiq Amiatun Shalihah (kiri) pada laga perdana Grup B Piala Asia Wanita 2022 atau AFC Women's Asian Cup 2022 yang mempertemukan timnas putri Indonesia vs Australia di Mumbai Football Arena, India, pada Jumat (21/1/2022) sore WIB. AFP/ THANANUWAT SRIRASANT

Parapuan.co - Tim Nasional (Timnas) Putri Indonesia baru saja melaksanakan laga perdana di Piala Asia Wanita 2022.

Pertandingan tersebut dilaksanakan di Mumbai Football Arena, India pada Jumat (21/1/2022).

Sayangnya, Timnas Putri Indonesia kalah telak dari Timnas Putri Australia dengan skor 18-0.

Hasil skor tersebut menjadi kekalahan terbesar Timnas Putri Indonesia di laga internasional.

Sebelumnya, kekalahan paling telak pernah dialami Garuda Pertiwi kala tumbang 0-14 dari Vietnam di Piala AFF Wanita 2011.

Kabar ini tentunya mengecewakan banyak pihak, termasuk para pemain Timnas Putri Indonesia.

Namun, kekalahan ini bukanlah akhir dari segala dan justru menjadi motivasi bagi Timnas Putri Indonesia untuk memperbaiki kesalahannya.

Semangat itu disampaikan langsung oleh pelatih Timnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada.

Rudy telah menerima kekalahan timnya dan mengakui bahwa Indonesia masih ketinggalan jauh dari Australia.

Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Harus Akui Kemenangan Australia dalam Women's Asian Cup 2022

Di kamar ganti setelah pertandingan, Rudy tetap memberikan apresiasi kepada Timnas Putri Indonesia dan perjuangan mereka.

Ia pun tidak akan menyerah untuk membawa Timnas Putri Indonesia menuju kemenangan di babak dan liga lainnya.

Rudy Eka Priyambada bertekad untuk membawa anak-anak didiknya meraih prestasi di dua laga sisa Grup B.

Ternyata, laga tersebut adalah pertandingan pertama Timnas Putri Indonesia di Piala Asia setelah 33 tahun.

Ia pun menyadari bahwa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk membenahi strategi tim.

"Pada pertandingan pertama kami setelah 33 tahun di Piala Asia, saya pikir dalam laga melawan Australia kami telah berjuang sebisa mungkin," kata Rudy, dikutip dari Kompas.com.

"Namun, dari laga ini jelas bahwa kami harus mengembangkan sepak bola kami, khususnya sepak bola wanita Indonesia," katanya lebih lanjut.

Rudy mengatakan bahwa Timnas Putri Indonesia masih memiliki dua pertandingan lainnya.

Baca Juga: Sosok Madam Pang, Miliarder Perempuan Manajer Timnas Thailand

Ia pun bertekad untuk mempersiapkan timnya dan memberikan performa terbaik pada pertandingan lainnya.

"Kami masih memiliki dua pertandingan melawan Thailand dan Filipina," kata Rudy.

"Jadi, kami akan mempersiapkan dua pertandingan ini," sambungnya, penuh semangat.

Penurunan kualitas Timnas Putri Indonesia ini tentu membuat penonton dan pendukung setia kecewa.

Namun, Rudy ingin masyarakat Indonesia untuk menyadari bahwa kemampuan Australia dan Indonesia dalam laga ini belum sebanding.

Diketahui, Indonesia menduduki peringkat ke-94 dalam ranking FIFA (terendah di Piala Asia Wanita).

Australia sendiri menempati posisi ke-11 dunia, ranking yang cukup tinggi bagi Timnas Putri.

Pada pertandingan tersebut, Timnas Putri Australia juga menurunkan para pemain terbaik yang mereka miliki.

Salah satu pemain terbaiknya adalah Sam Kerr yang namanya sudah dikenal hingga ke liga Inggris.

Walaupun menang dari Indonesia, Australia tetap memberikan apresiasi dan tidak memandang Indonesia dengan sebelah mata.

"Saya pikir kami telah menunjukkan rasa hormat tertinggi kepada Indonesia hari ini dengan bermain dengan tim terbaik kami," kata Sam Kerr saat konferensi pers.

Baca Juga: Dukung Suami di Piala AFF, Istri Fachrudin Aryanto Sempat Bimbang Ditinggal saat Hamil Besar

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja