3. Asumsi perempuan make up hanya untuk menyenangkan laki-laki
Salah satu ciri kekerasan pada perempuan jenis slut shaming adalah anggapan bahwa perempuan merias wajah hanya demi mengesankan laki-laki.
Jenis komentarnya pun beragam, mulai dari menor, berlebihan hingga kata-kata kotor seperti 'pelacur'.
Padahal memulaskan make up ke wajah merupakan cara merawat kesehatan kulit.
4. Merendahkan perempuan yang membagikan kegiatan berbau seks
Kasus ini banyak ditemui pada aktris, mulai dari ada yang mencuri foto atau video pribadinya, hingga keinginan sang public figure untuk membagikan aktivitasnya.
Sebagai contoh, saat aktris muda dan berbakat, Adhisty Zara membagikan video mesra melalui close friend Instagramnya, seperti dikutip Kompas.com.
Namanya langsung menempati trending di Twitter, warganet pun memberikan berbagai komentar negatif hingga kejahatan pada perempuan jenis slut shaming mengarah kepadanya.
Baca Juga: Penyebab Kekerasan pada Perempuan yang Sering Dialami Remaja
"Zara skandal dua kali, skandalnya begitu semua, tapi kenapa masih bisa main film ya?" tulis akun Twitter @bangdassi.
Akibat kejadian tersebut, Zara pun sempat menghilangkan akun Instagramnya selama beberapa saat.
Sebaiknya, kita tidak boleh memberikan komentar miring seperti itu ya, selain kurang mengenakkan, slut shaming bisa memberikan dampak serius bagi korban.
5. Mengajak hubungan seksual
Seringkali laki-laki cenderung menjadikan perempuan sebagai objek seksnya, sehingga tak sungkan untuk mengajak berhubungan seksual baik secara lisan maupun tulisan melalui chat melalui WhatsApps atau komentar di media sosial.
Tanpa disadari hal ini termasuk slut shaming, lho.
Perempuan tentu akan merasa jijik, risih hingga mempertanyakan kualitas di dalam dirinya.
Nah, itu dia lima ciri kamu telah mengalami slut shaming, salah satu bentuk kekerasan pada perempuan.
Semoga bermanfaat ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Kenali Faktor Penyebab Kekerasan pada Perempuan Secara Domestik
(*)