Alasan berikutnya mengapa pembelajaran daring dinilai lebih efektif, karena siswa bisa lebih menghemat waktu.
Dalam belajar online, pengajar bisa tersedia kapan saja mengingat mereka merekam kegiatannya menyampaikan materi yang bisa diakses kapanpun.
Siswa pun lebih menghemat waktu lantaran tidak harus menunggu pengajar datang, menunggu materi disiapkan, dan sebagainya.
Sebaliknya, dalam pembelajaran luring, siswa terkadang harus menunggu lebih lama sampai pengajar masuk kelas.
Tak jarang, mereka harus pula menghabiskan waktu berpindah-pindah kelas menyesuaikan pengajar dan materi yang diajarkan.
4. Penilaian lebih sering dapat meningkatkan kualitas siswa
Satu hal lagi yang menjadi keunggulan dari belajar online adalah, ada tes rutin dan berkelanjutan yang bisa diikuti peserta.
Dari situ, bisa diukur seberapa pesat kemajuan dan peningkatan wawasan siswa selama pembelajaran.
Penelitian dari Harvard menyebutkan, tes singkat dan rutin lebih memudahkan pengajar melacak kemajuan siswanya.
Baca Juga: Psikolog Beri 5 Solusi Efektif untuk Atasi Belajar Daring yang Penuh Tantangan
Dengan demikian, pengajar bisa turun tangan lebih awal untuk membantu kesulitan siswa.
5. Belajar daring lebih ramah lingkungan
Efektivitas belajar daring untuk para siswa juga dinilai dari dampaknya terhadap lingkungan.
Pembelajaran daring dianggap dapat menghemat energi dan mengurangi emisi dibandingkan jika siswa belajar luring.
Universitas Terbuka di Inggris mencatat, rata-rata belajar daring membutuhkan 90 persen lebih sedikit energi dan 85 persen lebih sedikit emisi persiswa.
Maka itu, tak heran jika pembelajaran daring dengan konten multimedia disebut sebagai metode pendidikan yang lebih efektif secara keseluruhan.
Kalau menurut Kawan Puan, lebih efektif belajar di sekolah atau dari mana saja melalui internet?
(*)