Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan merupakan hal yang penting diperhatikan.
Sama seperti bagian tubuh vital lainnya, sistem reproduksi juga perlu dijaga kondisi kesehatannya.
Pasalnya, terdapat beberapa masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang timbul tanpa adanya gejala.
Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang perlu diwaspadai adalah adenomyosis (adenomiosis).
Dilansir dari laman Mayo Clinic, adenomiosis adalah suatu kondisi terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim (jaringan endometrium) tumbuh ke dalam dinding otot rahim.
Jaringan ekstra ini dapat menyebabkan rahim menjadi dua kali atau tiga kali lipat lebih besar.
Tak hanya itu, kondisi ini juga menyebabkan perdarahan rahim yang tidak normal, serta menstruasi yang begitu berat.
Faktanya, tidak banyak perempuan yang menyadari bahwa ia mengalami masalah kesehatan organ kewanitaan yang satu ini.
Hal tersebut terjadi karena adenomyosis tidak selalu menimbulkan gejala dan kondisi ini dapat memengaruhi 20% hingga 65% perempuan, dikutip dari laman Cleveland Clinic.
Baca Juga: Apa Itu Menstruasi Retrograde? Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Perbedaan antara adenomiosis dan endometriosis
Kedua masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini sama-sama kelainan yang melibatkan jaringan endometrium.
Hal yang membedakan adalah letak jaringan endometrium tumbuh.
Pada adenomiosis, jaringan endometrium tumbuh ke dalam otot rahim, sedangkan endometriosis di luar rahim.
Lebih lanjut lagi, pada endometriosis mungkin melibatkan ovarium, saluran tuba, dinding samping panggul, atau usus.
Gejala
Terkadang, masalah kesehatan organ kewanitaan adenomyosis tidak menyebabkan tanda atau gejala atau hanya ketidaknyamanan ringan.
Namun, adanya adenomiosis dapat menyebabkan beberapa kondisi seperti, pendarahan menstruasi yang berkepanjangan, nyeri panggul selama menstruasi (dismenore), sakit saat berhubungan seksual, dan rahim mungkin menjadi lebih besar.
Baca Juga: Diet untuk Pengidap Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Endometriosis
Meskipun seberapa besar ukuran rahim tidak dapat diketahui tanpa pemeriksaan lebih lanjut, namun seseorang mungkin bisa merasakan nyeri saat ditekan pada perut bagian bawah.
Penyebab
Pada dasarnya, penyebab adenomyosis belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan yang telah memiliki anak.
Faktor risiko
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami adenomiosis, meliputi:
- Riwayat operasi rahim, seperti C-section, pengangkatan fibroid, atau dilatasi dan kuretase (D&C)
- Persalinan
- Usia lanjut
Di sisi lain, sebagian besar kasus adenomiosis yang bergantung pada estrogen ditemukan pada perempuan berusia 40-an dan 50-an.
Adenomiosis pada perempuan usia tersebut berhubungan dengan paparan estrogen yang lebih lama dibandingkan dengan perempuan usia muda.
Namun, penelitian saat ini menunjukkan bahwa kondisi tersebut mungkin juga bisa terjadi pada perempuan usia muda.
Kawan Puan, itu tadi masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan mengenai adenomiosis, semoga kita terhindar dari penyakit ini ya!
Baca Juga: Ada 4 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Buat Perempuan Sulit Hamil
(*)