Parapuan.co - Mengajarkan anak untuk membersihkan dan merapikan kamar tidur sangat penting untuk belajar tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Dengan membiasakan sejak kecil, anak akan berkembang dengan pola bahwa setelah bangun tidur harus membereskan kamar tidur.
Seperti PARAPUAN rangkum dari The Spruce, berikut cara mengajarkan anak agar mau merapikan kamar tidurnya sendiri. Yuk, simak!
1. Sesuaikan dengan usia anak
Sesuaikan pekerjaan dan jadwal tugas rumah tangga sesuai usia anak, mulai pada anak usia dua tahun untuk meletakkan bantal kembali di tempatnya.
Untuk balita, biarkan mereka melipat selimutnya sendiri dan merapikan bantal, tetapi jangan memprotes jika lipatannya tidak rapi.
Untuk anak-anak pra sekolah, tambahkan tugas dengan merapikan buku atau menyedot debu dengan pengawasan orang tua.
Biarkan anak menyelesaikan pembersihan di kamar tidurnya dalam 20 menit, terutama setelah bangun tidur.
Bersabarlah dengan anak dan pastikan kamu menugaskan pekerjaan rumah yang benar-benar dapat mereka selesaikan.
Baca Juga: Agar Tak Manja, Begini Terapkan Rutinitas Harian Anak Supaya Lebih Mandiri
2. Bantu anak merapikan kamarnya
Untuk anak balita, bantulah mereka untuk merapikan kamar tidurnya sendiri dengan menghadirkan suasana menyenangkan.
Pastikan pembersihan tidak seperti tugas, melainkan sebagai langkah awal untuk membiasakan anak bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
3. Berikan arahan yang tepat
Memerintahkan anak dengan mengatakan, "Bersihkan kamarmu!", mungkin terkesan disuruh tetapi tidak diarahkan.
Cobalah memberitahu anak dengan bahasa jelas misalnya, "Nak, masukkan pakaian ke keranjang cucianmu, ya."
4. Jadikan permainan
Anak kecil suka bermain, cobalah menjadikan pembersihan kamar tidur sebagai aktivitas yang menyenangkan.
Baca Juga: Lighthouse Parenting, Gaya Pengasuhan yang Mendorong Anak Bersikap Bijak dan Mandiri
Cobalah memasang pengatur waktu ketika anak merapikan kamar, lalu biarkan mereka membunyikan bel setelah menyelesaikannya.
Ketika mengajarkan anak untuk merapikan kamar tidurnya sejak dini, sebaiknya tidak menggunakan paksaan.
Namun, tetaplah konsisten untuk memotivasi mereka bertanggung jawab akan kebutuhan pribadinya sejak dini. (*)