"Waktu itu emak gue nyap-nyap (ngomel), 'Ngapain jadi PA, ntar lu bawain sepatu, ngangkatin tas, lu jadi babu," kata Theresa.
Theresa menyadari bahwa larangan dari ibunya itu sebab kedua orang tuanya sudah menyekolahkan dia sampai dengan jenjang sarjana.
Sebagai ibu yang sudah menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi, Tere menganggap ketidaksetujuan ibunya itu adalah hal wajar.
"Gue sekolahin lu tinggi-tinggi, sarjana hukum bawain sepatu orang," ucap Tere menirukan perkataan ibunda.
Akan tetapi, Tere percaya bahwa pekerjaannya sebagai asisten pribadi itu akan memberikannya banyak manfaat.
"Oh ya sudah lah nggak masalah juga, gue bilang, gue belajar, gue kerja sama orang, gue dapat networking lebih besar," tutur Tere.
Tere yang saat itu baru berusia 23 tahun pun menerima tawaran pekerjaan sebagai asisten pribadi Nia Ramadhani.
"Terus akhirnya gue berdoa, gue juga berpikir, 'Apapun pekerjaan lu, asalkan lu bisa membawa diri lu, maka orang bisa melihat lu tidak rendah menurut gue," ujarnya.
Kini, Theresa Wienathan pun sudah menjadi asisten Nia selama tujuh tahun dan bersahabat baik dengan sang artis.
"Akhirnya dari yang awalnya cuma mau tiga bulan dan sekarang sudah jadi tujuh tahuh. Malah jadi teman baik sampai sekarang," tegasnya.
Baca Juga: Theresa Wienathan, Asisten Pribadi Nia Ramadhani yang Lulusan Hukum
(*)