Parapuan.co - Diabetes tipe 2 sering terjadi pada orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dialami oleh anak.
Pasalnya, seiring didorong oleh epidemi obesitas, diabetes tipe 2 pada anak itu meningkat.
Dikarenakan diabetes tipe 2 ini merupakan penyakit kronis yang memengaruhi cara tubuh anak memproses gula (glukosa), maka penting bagi para orang tua untuk mengawasi gaya hidupnya.
Tak lupa juga untuk menghindari faktor risiko diabetes tipe 2 pada anak.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini faktor risiko diabetes tipe 2 pada anak.
1. Kelebihan berat badan
Para orang tua harus sadar bahwa anak dengan kelebihan berat badan itu bisa mengalami diabetes tipe 2.
Bahkan ternyata kelebihan berat badan menjadi faktor risiko yang kuat untuk diabetes tipe 2 pada anak-anak.
Sebab, semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki anak terutama di sekitar perut, maka semakin resisten sel tubuh mereka terhadap insulin.
Baca Juga: Arisan Parapuan 11: Mengenal Gejala PCOS, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
2. Tidak aktif
Faktor risiko yang mengincar anak menderita diabetes selanjutnya yakni karena si Kecil tidak aktif.
Anak yang kurang aktif memiliki risiko besar terkena diabetes tipe 2.
Aktivitas fisik dapat membantu anak mengontrol berat badannya, menggunakan glukosa sebagai energi, dan membuat sel-sel lebih responsif terhadap insulin.
3. Sejarah keluarga dan ras atau etnis
Sejarah keluarga juga menjadi faktor risiko anak mengidap diabetes tipe 2.
Jika orang tua atau saudara kandung memiliki diabetes tipe 2, maka kemungkinan anak menderita kondisi yang sama itu kian meningkat.
Mengenai ras atau etnis, memang belum diketahui alasan tepatnya menjadi pendorong diabetes tipe 2.
Baca Juga: Arisan Parapuan 11: 5 Tips Program Hamil untuk Pengidap PCOS Menurut Dokter Kandungan
Tetapi ada beberapa ras seperti hispanik, Indian Amerika, dan Amerika Asia yang lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2.
4. Usia dan jenis kelamin
Faktor risiko yang meningkatkan anak menderita diabetes tipe 2 selanjutnya adalah usia dan jenis kelamin.
Pasalnya, banyak anak mengembangkan diabetes tipe 2 di awal masa remaja mereka.
Di mana remaja perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 daripada remaja laki-laki.
5. Berat badan lahir dan diabetes gestasional
Berat badan lahir rendah dan lahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional selama kehamilan keduanya terkait dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Oleh karena itu, penting bagi para ibu mengandung untuk memperhatikan gaya hidupnya.
Tak hanya itu saja, kelahiran prematur sebelum usia kehamilan 39 hingga 42 minggu memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.
Dengan mengetahui ulasan di atas, hendaknya sebagai orang tua Kawan Puan bisa menjauhkan anak dari faktor risiko di atas.
Tentunya hal ini agar anak tidak terkena diabetes tipe 2 yang mampu menurunkan kualitas hidupnya.
Baca Juga: Kapan Harus Mulai Memakai Kacamata? Waspadai Gejala Ini
(*)