Hal ini memungkinkan mereka untuk mengenali penghargaan sebagai bagian dari sistem panduan untuk mengekspresikan emosi.
Orang introvert lebih sensitif terhadap dopamin, sehingga stimulasi sedikit saja sudah cukup bagi mereka.
Saat dopamin membanjiri otak introvert, mereka juga mengalami perasaan senang tapi dibarengi dengan perasaan kewalahan jika berlebihan.
Dr. Marti Olsen Laney menjelaskan dalam bukunya The Introvert Advantage: How Quiet People Can Thrive in an Extrovert World, menyebutkan bahwa orang introvert terlalu terstimulasi ketika dopamin membanjiri otak mereka.
Selain itu, otak introvert lebih responsif terhadap neurotransmitter yaitu asetilkolin.
Asetilkolin bekerja di berbagai tempat dalam di sistem saraf pusat, di mana ia dapat berfungsi sebagai neurotransmitter dan sebagai neuromodulator.
Asetilkolin berperan dalam motivasi, gairah, perhatian, pembelajaran, memori, dan juga terlibat dalam mempromosikan tidur.
Ini memperkuat kemampuan orang introvert untuk berpikir secara mendalam, merenung, dan fokus secara intens pada satu hal dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Kenali 4 Tipe Kepribadian Introvert Paling Umum, Kamu yang Mana?