Parapuan.co - Baru-baru ini pasangan Ria Ricis dan Teuku Ryan menggelar acara ngunduh mantu.
Acara tersebut dilaksanakan di Ballroom Hotel Hermes Palace, Aceh, Sabtu (29/1/2022).
Dalam acara ini, hadir berbagai tamu dari kalangan artis dan pengusaha.
Mulai dari Ruben Onsu, Putra Siregar, dan masih banyak lagi.
Acara pun berlangsung dengan begitu khitmat dan kental dengan nuansa adat di sana.
Membahas soal pernikahan Aceh sendiri, banyak tradisi yang masih kental dan patut untuk terus dilestarikan.
Nah Kawan Puan, bagi yang belum tahu, berikut ini ada beberapa tahapan adat perkawinan Aceh melansir dari acehprov.go.id mulai dari lamaran hingga pernikahan.
1. Tahapan melamar (Ba Ranup)
Ba Ranup merupakan tradiri turun menurun yang tidak asing lagi dilakukan di mana seorang pria melamar perempuan.
Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Gabungkan Adat Aceh dan Modern di Acara Ngunduh Mantu
Di hari yang sudah disepakati, rombongan yang dituakan dari pihak laki-laki akan ke rumah orang tua perempuan membawa sirih sebagai penguat ikatan.
Jika sudah, pihak laki-laki pamit, kemudian pihak perempuan bermusyawarah perihal diterima atau tidaknya lamaran tersebut.
2. Tahapan pertunangan (Jak ba Tanda)
Jika lamaran diterima, keluarga laki-laki akan datang lagi melakukan peukong haba, yakni membicarakan kapan hari pernikahan dilangsungkan.
Termasuk menetapkan besaran uang mahar (disebut jeulamee) yang diminta.
Biasanya di acara ini juga sekaligus dilakukan acara pertunangan dengan membawa tanda seperti cincin.
Pihak laki-laki juga biasanya mengantarkan makanan khas daerah Aceh, seperangkat pakaian, dan perhiasan sesuai kemampuan.
Jika di tengah jalan ikatan ini putus karena pihak laki-laki yang memutuskan, makan tanda emas tersebut dianggap hilang.
Namun jika yang memutuskan dari pihak perempuan, maka emas harus dikembalikan sebesar dua kali lipat.
Baca Juga: Intip Prosesi Ngunduh Mantu Ria Ricis dan Teuku Ryan di Banda Aceh
3. Pesta pelaminan
Sebelum pesta pernikahan dilangsungkan, tiga hari tiga malam akan diadakan upacara meugaca atau boh gaca (memakai inai) bagi pengantin laki-laki dan perempuan.
Kemudian prosesi ijab kabul dilangsungkan dengan dihadiri oleh wali nikah, penghulu, saksi, dan pihak keluarga.
Biasanya ikab kabul menggunakan bahasa aceh, "ulon tuan peunikah, aneuk lon (apabila ayah perempuan yg mengucapkan)....(nama pengantin perempuan) ngon gata (nama pengantin laki-laki) ngon meuh...(jumlah mahar yang telah disepakati) mayam."
Kemudian dijawab, "ulon tuan terimong nikah ngon kawen.. (nama pengantin) ngon meuh.. (jumlah mahar yang telah disepakati) mayam, tunai."
Namun lafaz ini bisa disesuaikan dengan adat dari masing-masing wilayah.
Usai ijab kabul dilaksanakan pesta pernikahan, bisa di hari yang sama atau berbeda.
Acara pesta ini bisa juga disebut dengan acara tueng linto baro, dengan tujuan merayakan kebahagiaan.
Baca Juga: Pengalaman Jadi Motivasi, Ria Ricis Buat Video untuk Balas Dendam Saat Dibully
(*)