Maka dari itu, kali ini PARAPUAN telah merangkum tiga konsep finansial yang tak boleh kamu lupakan saat mengajarkan anak tentang uang dan kebiasaan cashless.
1. Uang digital tetaplah uang
Salah satu dari beberapa pelajaran pertama yang perlu kamu ajarkan kepada anak-anak dalam pengelolaan uang adalah menjaga dompet dan uang mereka dengan baik.
Di dunia di mana kamu memberi mereka akses ke uang digital melalui barang berharga atau ponsel cerdas, hal ini perlu dikomunikasikan dengan jelas.
Ingatkan anak kamu bahwa dompet di gawai sama seperti dompet fisik, tetapi berisi uang yang dapat digunakan untuk fungsi yang sama, hanya dalam bentuk yang berbeda.
2. Uang digital tidak terbatas
Karena sebagian besar dompet digital menarik uang langsung dari rekening bank, anakmu mungkin mendapat kesan bahwa uang digital berasal dari sumber yang tidak terbatas.
Perbaiki asumsi ini dengan lembut dengan membantu mereka memahami bahwa uang digital tetaplah uang. Lagi-lagi hanya bentuknya yang berbeda.
Hal yang perlu diingatkan, uang itu bisa habis jika anakmu mengeluarkan uangnya terlalu banyak.
Baca Juga: Panduan Mengajarkan Anak tentang Uang Berdasarkan Usia sejak 2 Tahun
3. Utang bisa merusak
Kamu mungkin enggan untuk berbicara dengan anak-anak kamu tentang sesuatu yang serius seperti utang sejak awal atau saat anak terlalu dini.
Akan tetapi, membiasakan mereka dengan konsep tersebut sejak usia muda dapat membantu menginformasikan keputusan keuangan mereka dengan lebih baik seiring waktu.
Kamu dapat mulai dengan terlebih dahulu memperkenalkan anak kamu tentang apa itu utang dan berbagai jenis utang.
Sebelum kamu secara bertahap membahas kerugian finansial yang bisa didapatkan dari utang, dan bagaimana mengelola uang mereka untuk menguranginya seiring bertambahnya usia.
Nah, itulah 3 konsep finansial yang bisa kamu tekankan lebih dulu pada buah hatimu saat mengajarkan anak tentang uang digital. (*)