Parapuan.co - Sebelum mata uang kripto, publik di tanah air terlebih dulu mengenal e-money atau uang elektronik.
Kedua jenis mata uang tersebut memang sama-sama berbentuk digital, tetapi ternyata e-money dan kripto sangat jauh berbeda.
Tak hanya dari definisi, cara kerja dan penggunaan e-money dan mata uang kripto juga tidak sama.
Seperti apa perbedaan antara e-money dan mata uang kripto? Simak informasi tentang kedua jenis uang digital tersebut berikut ini!
Seputar e-money atau uang elektronik
Melansir Kompas.com, e-money adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang nilai uangnya disimpan di dalam media elektronik tertentu.
Untuk dapat menggunakan uang elektronik, pengguna harus menyetorkan sejumlah uang terlebih dulu kepada pihak yang menerbitkan media tersebut.
Media penerbit uang elektronik bisa dari bank konvensional maupun digital, dan penyelenggara lain bukan bank.
Contoh uang elektronik dari bank, misalnya Brizzi dari BRI, Flazz BCA, e-money Mandiri, dan sebagainya.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Konsep Finansial saat Mengajarkan Anak tentang Uang Digital
Sedangkan dari bukan bank yang banyak dikenal masyarakat Indonesia, yaitu ShopeePay, LinkAja, Paytren, OVO, Gopay, dan masih banyak lagi.
Penggunaan e-money semakin populer semenjak pandemi Covid-19 melanda dua tahun terakhir.
Ini disebabkan karena dengan e-money, pihak-pihak yang melakukan transaksi tidak harus melakukan kontak fisik demi meminimalkan penyebaran virus.
Di samping itu, penggunaan uang elektronik juga dianggap lebih praktis lantaran pengguna tidak harus membawa uang tunai ketika bepergian.
Umumnya, penggunaan e-money bisa dilakukan untuk transaksi pembayaran di minimarket, tiket perjalanan dengan kereta atau pesawat, dan di restoran cepat saji.
Seputar mata uang kripto
Lain dengan e-money, mata uang kripto bisa dibilang bukan sekadar uang elektronik walau sama-sama digital.
Secara sederhana, kripto atau crytocurrency berasal dari kata cryptography yang berarti kode rahasia, dan currency yang artinya mata uang.
Jika diartikan, crytocurrency ialah jenis mata uang yang memiliki sandi rahasia yang cukup rumit.
Baca Juga: Cara Menjual NFT bagi Pemula dan Tips agar Cepat Laku di Pasar Digital
Sandi atau kode rahasia tersebut berfungsi melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital berupa kripto ini.
Bisa dibilang, mata uang kripto adalah alat pembayaran atau transaksi keuangan digital yang berupa kode atau memiliki sandi rahasia.
Dalam hal ini, transaksi mata uang kripto tidak bisa dipalsukan dan terpusat di dalam sistem komputerisasi dengan teknologi blockchain.
Mata uang kripto yang populer di antaranya Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Binance Coin, dan lain-lain.
Uang jenis ini bisa ditukar menjadi uang tunai dalam bentuk e-money dengan cara ditransfer ke rekening bank atau dompet digital.
Akan tetapi, nilai antara kripto dengan uang elektronik jelas berbeda mengingat adanya kode-kode rahasia yang dimilikinya.
Biasanya, uang kripto lebih banyak digunakan untuk investasi dan transaksi pembelian NFT di dunia virtual Metaverse.
Bagaimana? Sekarang Kawan Puan sudah paham perbedaan e-money dengan mata uang kripto, kan?
Baca Juga: NFT Kini Dikenakan Wajib Pajak, Berikut Aturan dan Ketentuannya
(*)