Waspada! Ini Alasan Sebaiknya Tidak Memaksa Anak Balita Berbagi

Ericha Fernanda - Rabu, 2 Februari 2022
Bahaya memaksa anak balita untuk berbagi
Bahaya memaksa anak balita untuk berbagi real444

Parapuan.co - Sebagian besar orang tua berada dalam situasi yang tidak nyaman di mana anak mereka menolak untuk berbagi mainan dengan anak lain.

Bahkan, tidak sedikit orang tua mencoba membujuk anak untuk melepaskan mainan yang dinikmati karena anak lain tertarik padanya.

Tidak ada salahnya untuk berbagi, namun memaksa anak untuk berbagi sesuatu yang berharga miliknya tidaklah tepat.

Anak-anak kecil akan beranggapan bahwa mainannya diberikan kepada anak lain, sebab mereka belum mengerti arti berbagi atau meminjamkan.

Normal anak usia dini tidak mau berbagi mainannya, sebab mereka mengakui bahwa apa yang sedang dipegang adalah miliknya.

Memaksa untuk berbagi bukan solusi, sebaliknya justru akan mengembangkan anak bersikap people pleaser di masa depan.

People pleaser adalah tindakan melakukan sesuatu berdasarkan rasa sungkan atau tidak enakan demi menyenangkan orang lain.

Ketika dipaksa dan anak memberikan mainannya secara berulang-ulang, harga diri anak akan turun karena merasa tidak dihormati.

Ingat, anak menolak berbagi bukan berarti sifatnya pelit. Tapi, orang tua perlu mengajarkan mereka berbagi secara tulus dan tanpa paksaan.

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak

Hindari Kesalahpahaman

Melansir Verywell Family, psikolog klinis Laura Markham, PhD, menjelaskan bahwa memaksa anak berbagi dapat mengajarkan pelajaran yang salah, seperti:

Menangis dengan keras akan membantu anak mendapatkan apa yang diinginkannya.

- Orang tua bertanggung jawab atas siapa mendapatkan apa dan kapan mereka mendapatkannya.

- Anak-anak harus selalu menyela anak lainnya untuk mendapatkan sesuatu.

- Anak-anak harus memberikan sesuatu yang sedang dinikmati ketika anak lain memintanya.

- Anak-anak percaya bahwa tidak berbagi adalah perbuatan egois.

- Tidak boleh menolak permintaan karena bisa dianggap nakal atau pelit.

Itu bukanlah pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada anak-anak, tapi pemaksaan untuk berbagi kerap diterima oleh anak-anak.

Alih-alih memaksa, penting untuk mengajarkan anak bagaimana cara untuk berbagi dengan persetujuannya sendiri.

Hormati harga diri dan kesehatan mental anak dengan cara mengajarkan untuk minta izin sebelum meminjam, contohkan perilaku berbagi, dan hindarkan dari perilaku menyela.

Baca Juga: Bahaya People Pleaser, Berdampak Buruk untuk Kesehatan Mental



REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya