Parapuan.co - Kasus Covid-19 di Indonesia pada tahun 2022 ini terus melonjak, termasuk akibat dari varian Omicron.
Mengutip dari Kompas.com, kasus Omicron per Senin (31/1/2022) ada total 2.930 kasus.
Dalam virtual talkshow "Kembali Beraktivitas, Masyarakat Harus Waspada Omicron dan Jaga Daya Tahan Tubuh," pada Kamis (03/02/2022), Dr. dr. Erlina Burhan, M. Sc, Sp. P(K) selaku dokter spesialis penyakit paru mengatakan beberapa hal penting terkait virus corona varian ini.
Sejak awal Januari 2022, perkembangan yang signifikan virus omicron terjadi.
Menurut dr. Erlina di awal tahun jumlah kasus masih di bawah 200 kasus.
Kemudian kasus meningkat hingga ribuan, bahkan kematian akibat omicron juga sudah dilaporkan.
dr. Erlina memaparkan meskipun gejala omicron lebih ringan daripada delta, namun masyarakan harus tetap waspada.
Hal ini dikarenakan gejala ringan hanya terjadi pada kelompok yang sehat dan muda.
Tapi untuk kelompok tertentu, contohnya orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang kormobid (penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali) menjadi tidak gejala ringan lagi, sehingga perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Tips Turunkan Kadar Kolesterol Bagi Wanita Karir, Salah Satunya Rutin Olahraga
Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok itu mudah sekali tertular.
Terutama yang lansia sekaligus kormobid, ditambah lagi tidak divaksinasi itu gejalanya bisa lebih berbahaya.
"Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan dan harus kita lindungi," tegas dr. Erlina.
Di sisi lain, dr. Erlina juga mengungkap bahwa salah satu karakteristik virus varian omicron ini ialah sangat mudah menular dibandingkan delta.
Kondisi ini terlihat dari angka peningkatan kasus harian yang sangat cepat.
dr. Erlina kemudian mengingatkan bahwa virus ini menular karena ada interaksi antar manusia.
Ia kemudian menyarankan masyarakat sebaiknya jangan bepergian jika memang tidak ada keperluan penting.
"Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi," ujarnya.
Tak lupa pula hendaknya masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Tidak sampai di situ, dr. Erlina menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi suplemen imunomodulator dan vitamin untuk membantu meningkatkan imunitas.
Jika memungkinkan, sediakan satu kali sehari kombinasi vitamin dan imunomodulator akan lebih praktis bagi masyarakat demi meningkatkan imunitas tubuh.
(*)
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Tips dan Manajemen Kebersihan saat Menstruasi