5. Industri kecantikan
Beberapa studi dan laporan menemukan adanya risiko kanker pada pekerja di industri kecantikan, misalnya saja pekerja manikur dan pedikur.
Jenis kanker paling umum yang dialami pekerja di bidang ini adalah limfoma dan mieloma.
Risiko ini terjadi karena paparan bahan kimia berlebih dari produk yang dipakai untuk mengecat, membersihkan, dan menguatkan kuku.
Lebih dari itu, formalin serta titanium dioksida yang digunakan untuk kutek dan serbuk yang terhirup juga dapat menurunkan imunitas individu.
6. Petani
Sebuah studi yang meneliti dampak pertanian terhadap risiko perkembangan kanker pada perempuan menemukan, pekerjaan di bidang agrikultur memiliki risiko kanker 35 persen lebih tinggi.
Prevalensi paru-paru akibat paparan knalpot mesin, pestisida, pupuk, serta elemen kimia lainnya secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko limfoma, leukemia, dan beberapa kanker lainnya.
7. Pekerja shift
Baca Juga: 3 Profesi Underrated di Indonesia yang Sepi Peminat tapi Banyak Dicari
Karyawan yang bekerja di shift malam juga memiliki risiko pengembangan kanker akibat gangguan yang disebabkan oleh ritme sirkadian.
Saat seseorang bekerja pada shift malam, siklus tubuh dan fungsi normal tubuh akan ikut terganggu.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan dan risiko kanker paru-paru pada laki-laki.
Selain itu, adapun peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung serta penyakit pembuluh darah.
Kawan Puan, itulah beberapa pekerjaan yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.
Kendati demikian, American Cancer Society mengatakan bahwa rasio kanker karena tempat kerja telah menurun dalam beberapa dekade terakhir, sehingga kamu tidak perlu khawatir.
Yang terpenting, tetap selalu luangkan waktu untuk menjaga kesehatan walaupun kamu memiliki jadwal yang padat, ya!
Sebab, sesibuk apapun kamu dalam bekerja, kesehatan tetaplah yang paling penting. (*)
Baca Juga: Mengenal Profesi Peramal Cuaca seperti di Forecasting Love and Weather