Parapuan.co - Memperingati Hari Kanker Sedunia pada 4 Februari 2022, penting bagi perempuan untuk menjaga kesehatan seksual dari ancaman kanker serviks.
Kanker serviks adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi di serviks atau leher rahim, yang berada di bagian paling bawah rahim.
"Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker serviks adalah kanker perempuan terbanyak kedua dengan jumlah kasus 36.633 (17,2%) di Indonesia, dan membunuh 57 perempuan setiap harinya," ujar dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K)-Onk, pada sesi virtual Ayo Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Sekarang Juga, Jumat (4/2/2022).
Menurut dr. Brahmana, secara medis diketahui bahwa Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks dan dapat dicegah melalui vaksinasi HPV.
Virus HPV menular melalui kontak seksual, baik oral, vaginal, atau anal, sehingga menyebabkan infeksi serius hingga potensi kanker serviks.
Vaksinasi dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks apabila diberikan sebelum seorang perempuan terpapar virus.
"Untuk mencegah penyebaran virus, dapat melalui pencegahan primer berupa vaksinasi HPV karena terbukti berhasil menurunkan angka kasus kanker serviks hingga 40%," kata dr. Andrijono, Sp.OG(K)-Onk, di kesempatan yang sama.
Selain melindungi serviks, menurut dr. Andrijono, vaksinasi HPV juga dapat melindungi dari ancaman kanker anal (anus) dan orofaring.
Vaksinasi HPV juga dapat dilakukan untuk laki-laki, dengan tujuan untuk mengurangi penularan virus tersebut.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Cegah Infeksi HPV
Dosis Vaksinasi HPV
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dari Amerika Serikat merekomendasikan agar vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki antara usia 11 dan 12 tahun.
Respons terhadap vaksin lebih baik pada usia yang lebih muda daripada usia yang lebih tua atau bahkan sudah terinfeksi HPV.
Menurut CDC, semua anak berusia 11 dan 12 tahun direkomendasikan menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya dalam jarak enam bulan.
Sementara, untuk remaja dan orang dewasa yang memulai rangkaian vaksin pada usia 15 hingga 26 tahun, harus menerima tiga dosis vaksin.
Untuk orang dewasa usia 27 hingga 45 tahun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter apakah direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV atau tidak.
Namun, vaksinasi HPV tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau orang yang sedang mengalami sakit parah.
"Vaksinasi HPV bisa dilakukan sejak usia sekolah. Untuk yang sudah menikah, bisa dilakukan deteksi dini dengan skrining," kata dr. Andrijono.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Serviks, Organ Penting dalam Sistem Reproduksi Perempuan
Sebagai tambahan, gejala serviks termasuk rasa sakit saat berhubungan seks, perdarahan antara periode menstruasi atau setelah menopause, dan nyeri panggul.
Nah, itulah informasi singkat seputar vaksinasi HPV sebagai pencegahan primer kanker serviks ya, Kawan Puan.
Stay healthy!
(*)