Parapuan.co - Tanggal 6 Februari diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia.
Dalam laman resmi United Nations, untuk tahun 2022 kali ini, tema program bersama UNFPA-UNICEF tentang Hari Anti Sunat adalah Mempercepat Investasi untuk Mengakhiri Mutilasi Alat Kelamin Perempuan.
Mutilasi alat kelamin perempuan (female genital mutilation) atau sunat perempuan sendiri merupakan sebuah prosedur untuk mengangkat seluruh atau sebagian alat kelamin perempuan.
Sunat perempuan ini dilakukan untuk alasan non-medis dan diakui secara internasional sebagai pelanggaran hak asasi manusia, kesehatan, serta integritas anak perempuan dan perempuan.
Anak perempuan yang menjalani mutilasi alat kelamin perempuan menghadapi komplikasi jangka pendek.
Adapun seperti rasa sakit yang parah, syok, pendarahan berlebihan, infeksi dan kesulitan buang air kecil, serta konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan seksual dan reproduksi dan kesehatan mental mereka.
Praktik sunat perempuan ini terkonsentrasi di 30 negara di Afrika dan Timur Tengah, dipraktikkan di beberapa negara Asia dan Amerika Latin, hingga imigran yang ada di Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.
Adanya tema di tahun 2022 ini memiliki tujuan agar praktik sunat perempuan dapat dihapuskan.
Pada tahun 2021, pandemi Covid-19 telah berdampak negatif dan tidak proporsional terhadap anak perempuan dan perempuan.
Baca Juga: Ini Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan setelah Egg Donation