Belajar dari Nathalie Holscher, Kenali Tipe Anemia Berdasarkan Penyebabnya

Anna Maria Anggita - Senin, 7 Februari 2022
Mengenal tipe anemia berdasar penyebabnya seperti yang dialami Nathalie Holscher.
Mengenal tipe anemia berdasar penyebabnya seperti yang dialami Nathalie Holscher. Instagram/@nathalieholscher

Parapuan.co - Belum lama melahirkan putra pertama pada 12 Desember 2021, Nathalie Holscher dikabarkan dilarikan ke rumah sakit oleh sang suami.

Diketahui ibu dari Adzam Adriansyah Sutisna ini mengidap anemia yang didefiniskan sebagai rendahnya jumlah sel darah merah.

Tak dimungkiri bahwa memang ibu yang belum lama melahirkan itu berpotensi mengidap anemia.

Belajar dari apa yang dialami oleh Nathalie Holscher, harus diketahui oleh Kawan Puan bahwa ada beberapa tipe anemia yang didasarkan pada penyebabnya.

Dilansir dari WebMD, berikut ini tipe anemia berdasarkan penyebabnya. Catat ya!

1. Anemia akibat kehilangan darah

Seseorang bisa kehilangan sel darah merah melalui pendarahan.

Kondisi ini bisa terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama, dan mungkin tidak disadari. Penyebabnya sendiri meliputi:

  • Kondisi gastrointestinal seperti maag, wasir, gastritis (radang lambung), dan kanker
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat menyebabkan tukak lambung dan gastritis
  • Haid seorang perempuan, terutama jika mengalami haid yang banyak, di mana kondisi ini dapat dikaitkan dengan fibroid
  • Pasca trauma atau pasca operasi. 

2. Anemia yang disebabkan oleh penurunan atau kerusakan produksi sel darah merah

Baca Juga: Ilmuwan Tiongkok Temukan Varian NeoCov, Seberapa Bahaya Virus Ini?

Pada jenis anemia ini, tubuh tidak membuat cukup sel darah, atau mungkin tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Kondisi ini bisa terjadi karena ada yang salah dengan sel darah merah atau karena pengidapnya tidak memiliki cukup mineral dan vitamin untuk membentuk sel darah merah secara normal.

Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini meliputi:

  • Masalah sumsum tulang dan sel induk
  • Anemia defisiensi besi
  • Anemia sel sabit
  • Anemia defisiensi vitamin, khususnya B12 atau folat.

3. Masalah sumsum tulang dan sel induk

Masalah sumsum tulang dan sel induk dapat membuat tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah.

Anemia yang disebabkan oleh sumsum tulang atau masalah sel induk meliputi:

Anemia aplastik yang terjadi ketika kamu tidak memiliki cukup sel punca atau tidak memiliki sel punca sama sekali. Pengidap anemia ini bisa terjadi karena gen atau sumsum tulang yang terluka oleh obat-obatan, radiasi, kemoterapi, atau infeksi. 

  • Keracunan timbal, sebab zat ini beracun bagi sumsum tulang dan bisa menyebabkan orang memiliki lebih sedikit sel darah merah. Keracunan timbal dapat terjadi ketika orang dewasa bersentuhan dengan timbal di tempat kerja atau jika anak-anak memakan serpihan cat timba. 
  • Thalassemia terjadi dengan masalah dengan pembentukan hemoglobin (empat rantai tidak terbentuk dengan benar). Kondisi ini diturunkan dalam gen dan biasanya memengaruhi orang-orang keturunan Mediterania, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. 

4. Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi ini terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup mineral besi.

Baca Juga: 5 Penyebab Gula Darah Melonjak Tinggi, Salah Satunya Jarang Olahraga

Padahal, sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen ke organ.

Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi di antaranya:

  • Diet tanpa zat besi yang cukup, terutama pada bayi, anak-anak, remaja, vegan, dan vegetarian
    Obat-obatan tertentu, makanan, dan minuman berkafein
  • Kondisi pencernaan seperti penyakit Crohn, atau jika memiliki bagian perut atau usus kecil yang diangkat
  • Sering mendonor darah
  • Kehamilan dan menyusui menggunakan zat besi dalam tubuh 
  • Haid.

5. Anemia sel sabit

Tipe berikutnya adalah anemia sel sabit, yang mana kondisi ini memengaruhi sebagian besar orang Afrika-Amerika dan Amerika Hispanik.

Kondisi anemia ini terjadi ketika sel darah merah rusak dengan cepat, sehingga oksigen tidak sampai ke organ.

Sel darah merah berbentuk bulan sabit juga bisa tersangkut di pembuluh darah kecil dan menyebabkan rasa sakit.

6. Anemia defisiensi vitamin

Jenis lainnya yakni anemia defisiensi vitamin yang dapat terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dan folat. 

Pasalnya tubuh membutuhkan kedua vitamin ini untuk membuat sel darah merah.

Baca Juga: Dari Alergi hingga Stres, Kenali 4 Penyebab Gangguan Tidur Ini

Anemia jenis ini dapat disebabkan oleh:

  • Kekurangan makanan: jika tubuhmu makan sedikit atau tanpa daging, maka kemungkinan kamu tidak mendapatkan cukup vitamin B12. Kemudian apabila memasak sayuran terlalu lama atau tidak makan cukup banyak, alhasil tubuh tidak mendapatkan cukup folat.
  • Anemia megaloblastik: yaitu ketika tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin B12, folat, atau keduanya
  • Anemia pernisiosa: terjadi di saat tubuh tidak menyerap cukup vitamin B12.

Adapun penyebab lain dari kekurangan vitamin termasuk obat-obatan, penyalahgunaan alkohol, dan penyakit usus seperti sariawan tropis.

7. Anemia akibat rusaknya sel darah merah

Ketika sel darah merah rapuh dan tidak dapat ditangani maka bisa rusak dan  menyebabkan apa yang disebut anemia hemolitik.

Penyebab anemia hemolitik di antaranya:

  • Kondisi autoimun. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan bayi yang masih dalam kandungan atau bayi yang baru lahir
  • Kondisi yang dapat diturunkan melalui gen seperti anemia sel sabit, talasemia, dan thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP)
  • Limpa yang membesar
  • Sesuatu yang membebani tubuh seperti infeksi, obat-obatan, bisa ular atau laba-laba, atau makanan tertentu
  • Racun dari penyakit hati atau ginjal lanjut
  • Cangkok pembuluh darah, katup jantung prostetik, tumor, luka bakar parah, berada di sekitar bahan kimia tertentu, hipertensi berat, dan gangguan pembekuan darah.

Kalau Kawan Puan punya faktor risiko penyebab anemia, segera waspadai dan kontrol terus kondisi kamu, ya.

Saat sudah tidak kuat, ada baiknya Kawan Puan memeriksakan diri ke dokter agar mendapat pengobatan yang tepat.

Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Sinopharm, Sudah Kantongi Izin Sebagai Dosis Booster dari BPOM

(*)

Sumber: WebMD
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

960 Ribu Pelajar-Mahasiswa Terlibat Judi Online, Ini Tips Cegah Judol pada Remaja