Parapuan.co - Film dokumenter Netflix berjudul The Tinder Swindler kini tengah viral dan ramai dibicarakan di media sosial.
Film dokumenter ini mengangkat kisah nyata para perempuan yang menjadi korban laki-laki penipu di aplikasi kencan Tinder.
Laki-laki itu mengaku bernama Simon Leviev, seorang putra saudagar kaya raya yang hartanya tidak akan habis.
Ia sengaja bermain Tinder dan menipu perempuan demi mendapatkan uang dari mereka.
Ada banyak perempuan yang menjadi korban Simon Leviev di Tinder, sebab penipu ulung itu sangat menyakinkan bahwa seolah benar ia adalah anak saudagar kaya.
Simon Leviev pun menjerat para perempuan dalam hubungan romantis, menunjukkan ketertarikan, dan mengembangkan hubungan mereka menjadi sesuatu yang eksklusif.
Berikut PARAPUAN telah merangkum fakta film dokumenter Netflix berjudul The Tinder Swindler.
1. Diangkat dari kisah nyata
Film dokumenter Netflix berjudul The Tinder Swindler adalah kisah yang diangkat dari cerita nyata Simon Leviev, penipu banyak perempuan di aplikasi kencan, Tinder.
Baca Juga: Simon Leviev, Penipu dalam Aplikasi Kencan Telah Dibanned Tinder
Simon Leviev berpura-pura menjadi putra miliarder dan menipu perempuan di Tinder demi bisa mendapatkan uang dari mereka.
Ia selalu bisa meyakinkan para perempuan itu bahwa dirinya adalah putra seorang kaya raya, namun berakhir meminjam uang dari mereka tanpa berniat mengembalikannya.
Cerita The Tinder Swindler di Netflix berfokus pada cerita tiga orang perempuan korban Simon Leviev yang ditipu dengan modus hampir serupa.
2. Simon Leviev bukan nama sebenarnya
Simon Leviev dari film dokumenter Netflix The Tinder Swindler bukanlah nama sebenarnya.
Itu adalah nama palsu yang digunakan pelaku untuk mengelabui perempuan para korbannya.
Laki-laki dalam The Tinder Swindler itu bernama asli Shimon Yehuda Hayut dan berasal dari Israel.
Ia meminjam nama Simon Leviev demi meyakinkan para perempuan ia adalah sosok laki-laki kaya dan terpandang.
Simon Leviev aka Shimon Yehuda Hayut ini pun sempat berpindah negara dan mengubah latar belakang identitasnya.
Baca Juga: Review Film The Tinder Swindler, Modus Penipuan Bermodal Kata Cinta
Padahal faktanya, ia tidak lebih dari sekadar buronan polisi Israel karena kasus penipuan yang bertahun-tahun ia lakukan.
3. Strategi menipu perempuan di aplikasi kencan
Simon Leviev menggunakan strategi yang sangat mirip untuk menipu perempuan di aplikasi Tinder.
Ia perlahan akan mengembangkan hubungan dengan para perempuan itu selama berbulan-bulan, dimana ia menunjukkan kekayaan dari hasil uang penipuan sebelumnya.
Saat perempuan yang menjadi korbannya terpikat, Simon akan berpura-pura selamat dari sebuah serangan, mengirimkan gambar cedera, dan mengklaim musuhnya melacaknya lewat kartu kredit.
Alhasil, ia pun meminta para perempuan mengirim sejumlah uang atau membuka rekening kartu kredit baru atas nama mereka sendiri untuk membantu Simon tetap aman.
Simon Leviev selalu berjanji untuk membayar namun tentu saja ia tidak pernah melakukannya.
4. Simon Leviev terjerat banyak kasus
Situs Screenrant.com melaporkan bahwa Simon Leviev aka Shimon Yehuda Hayut terjerat banyak kasus sebelum menipu perempuan di aplikasi Tinder.
Baca Juga: 5 Aturan Menggunakan Dating Apps yang Masih Jarang Diketahui
Kasus pertamanya adalah mencuri cek dari keluarga tempat ia bekerja sebagai babysitter.
Kejahatan itu ia lakukan saat usianya baru 20 tahun.
Ia juga sempat mencuri cek lain dari majikannya saat bekerja sebagai tukang dan menipu temannya dalam sebuah kesepakatan investasi.
Di samping itu, situs Timesofisrael.com pun menyebutkan bahwa Simon Leviev pernah ditangkap atas kasus penyalahgunaan paspor palsu untuk melarikan diri dari persidangan.
5. Perempuan dalam The Tinder Swindler masih berjuang melunasi utang
Para perempuan yang tampil dalam dokumenter Netflix The Tinder Swindler masih berjuang melunasi utang mereka.
Melansir dari Screenrant.com, Cecilie Fjellhoy, salah satu perempuan dalam dokumenter itu masih punya utang sebesar $250.000 selama ia bersama Simon.
Cecilie pun mengklaim bahwa ia tidak dapat pulang ke Norwegia karena takut pada kreditur di sana.
Bank tempat dirinya meminjam uang pun terus menagihnya.
Ia masih berjuang menghadapi empat bank dan delapan kreditur yang saat ini terus menagih pembayaran utangnya.
Film dokumenter The Tinder Swindler tayang di Netflix sejak awal bulan Februari.
Sejak awal penayangannya, film dokumenter ini sudah menarik perhatian sebab mengangkat isu yang amat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Saat ini, aplikasi kencan menjadi salah satu alternatif seseorang menemukan pasangan atau calon jodoh masa depan.
Terlebih di era pandemi yang membuat pertemuan langsung tidak memungkinkan.
Namun begitu, bermain aplikasi kencan pun amat riskan sebab kerap terjadi tindak penipuan seperti yang dilakukan oleh Simon Leviev ini.
Baca Juga: 4 Cara Untuk Menghidupkan Kembali Percakapan Pada Dating Apps
(*)