Ternyata Ini Alasan Perempuan Jarang Bercita-cita Jadi Jurnalis

Aulia Firafiroh - Rabu, 9 Februari 2022
Alasan jarang perempuan bercita-cita sebagai Jurnalis
Alasan jarang perempuan bercita-cita sebagai Jurnalis South_agency

Parapuan.co- Berbicara mengenai Hari Pers Nasional, tidak jauh dari profesi jurnalistik.

Profesi jurnalistik memang kurang diminati oleh perempuan karena terkesan maskulin.

Hal itu disampaikan oleh pihak Remotivi bersama Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro dalam hasil penelitian berjudul “Mengapa Banyak Mahasiswi Jurnalistik dan Sedikit Jurnalis Perempuan?" yang dikutip dari Kompas.tv.

Eriyanto, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia mengatakan, jurnalis secara umum dipandang sebagai profesi yang maskulin.

Hal tersebut disebabkan oleh konstruksi sosial di masyarakat, dan diperkuat oleh beragam produk budaya, seperti film.

Eriyanto juga menambahkan jika dalam praktik jurnalistik, ada bias gender yang tercipta.

Berdasarkan penelitian yang dibuatnya, sebagian responden perempuan diminta menulis berita ”halus”, seperti hiburan, mode, atau kuliner, selama magang.

Sedangkan, responden laki-laki ditugaskan untuk meliput isu ”serius”, seperti politik dan ekonomi.

”Di sisi lain, beberapa perempuan enggan meliput isu politik, ekonomi, hingga teknologi karena pengalaman pelecehan saat liputan, seperti dimintai nomor teleponnya, diajak bertemu, dan diajak mengobrol personal setelah wawancara,” ujar Eriyanto saat menyampaikan penelitiannya lewat online pada Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Kode Etik Jurnalistik yang Harus Diketahui Jika Ingin Menjadi Jurnalis

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Dobrak Stigma, Logina Salah Kontestan Pertama Miss Universe dengan Vitiligo dan Status Ibu