Parapuan.co- Semakin usia bertambah, semakin diri kita sadar betapa pentingnya jaminan keuangan di hari tua.
Tak heran jika ada orang yang mulai cemas terhadap kondisi keuangannya usai pensiun nanti.
Namun ada sebagian orang lainnya yang belum memikirkan kondisi keuangannya nanti setelah pensiun.
Melansir dari laman Nova.grid.id, Rizqi Syam yang merupakan Financial Planner Finansialku menyarankan untuk mulai merencanakan dan menyiapkan dana pensiun dengan mengumpulkannya sejak muda.
Pasalnya, uang yang nanti akan dipakai untuk hari tua tidaklah sedikit apalagi kita sudah tidak bisa bekerja lagi.
Ia sering menemukan kasus, tak jarang orang di usia lansia dan pensiun merasa kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhannya.
“Sering kali dalam kasus yang saya temukan, persentase kenaikan investasi dengan gaya hidup pensiun yang diinginkan tidak sesuai,” ujar Rizqi mengutip dari laman yang sama pada Kamis (10/2/2022).
Akhirnya di usia tua, banyak yang harus bekerja serabutan untuk memenuhi kehidupannya.
“Jadi ketika pensiun, kita harus menurunkan gaya hidup atau kualitas hidup kita. Ini yang membuat hidup tidak nyaman, sehingga banyak pensiunan yang memilih lanjut bekerja kembali guna mendapatkan pensiun idaman mereka,” lanjutnya.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Dana Pensiun yang Bisa Diperoleh Siapa Saja
Menurut Rizqi, ada dua fase keuangan untuk dana hari tua usai pensiun.
Pertama, fase akumulasi atau waktu pengumpulan dana pensiun di usia produktif.
Contoh, Kawan Puan saat ini berusia 35 tahun dan berencana pensiun di usia 70 tahun.
Nah, Kawan Puan punya sisa waktu 35 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun.
Kemudian, pada fase kedua, fase distribusi di mana uang yang ditabung, digunakan saat hari tua.
Hal tersebut bisa dicontohkan saat kita akan pensiun di usia 65 tahun dengan harapan hidup sampai berusia 75, maka kita memiliki fase distribusi selama 15 tahun.
Kedua fase ini perlu dilakukan untuk menghitung berapa banyak uang yang harus dikumpulkan.
Salah satu cara untuk mengumpulkan dana pensiun, dengan cara berinvestasi.
Apalagi di era digital yang semakin berkembang, ada berbagai macam bentuk penawaran investasi.
Baca juga: Simak, Begini Cara Mulai Mempersiapkan Dana Pensiun di Usia 20an
Namun menurut Rizqi, jika untuk memenuhi kebutuhan hari tua, reksadana adalah pilihan yang tepat.
Meski sudah ada bentuk investasi seperti kripto dan bitcoin, tapi instrumen reksadana masih dibilang cocok untuk tabungan hari tua.
Reksadana menjadi pilihan di hari tua karena terdapat pilihan instrumen yang sesuai dengan profil risiko investor.
Jika investor memiliki profil risiko konservatif, maka dapat memilih reksa dana pasar uang (RDPU).
Instrumen investasi RDPU bisa memberikan return 3-5% per tahunnya yang jumlahnya lebih besar dibandingkan deposito.
Jika memiliki profil risiko moderat, Kawan Puan bisa memilih reksa dana campuran (RDC) atau reksa dana pendapatan tetap (RDPT).
RDPT diketahui bisa memberikan return 8 – 12% per tahun.
RDC di beberapa Manager Investasi bisa memberikan di atas 15% setiap tahunnya.
Sementara itu, bagi yang memiliki profil agresif bisa menanamkan modal di reksa dana saham (RDS).
Nah, apakah Kawan Puan kini mulai tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk reksa dana? (*)