Parapuan.co - Sudah bukan hal yang baru lagi jika industri fashion dan kecantikan identik dengan adanya standarisasi bentuk tubuh yang dianggap cantik.
Apalagi dengan kurangnya representasi kondisi sampai bentuk tubuh lain di industri fashion dan kecantikan.
Namun saat ini, seiring dengan berkembangnya teknologi, terutama media sosial, dan minat masyarakat, industri fashion dan kecantikan secara perlahan mulai mengubah arusnya ke arah yang lebih inklusif.
Seperti yang dikutip dari Prestige, inklusivitas dalam fashion dan kecantikan adalah bagaimana tiap brand bisa melihat semua orang dengan cara yang sama dan memberikan setiap orang visibilitas yang nyata.
Perubahan tren fashion yang kian inklusif ini menandakan awal dari perjalanan menuju penerimaan keragaman manusia dalam arti yang lebih luas lagi.
Dalam rangka peringatan Body Positivity Month, berikut ini berbagai tren fashion dan kecantikan yang turut berkembang untuk mendukung keberagaman, seperti dikutip dari Little Lioness!
1. Pilihan ukuran pakaian yang lebih variatif
Gerakan body positivity yang marak dilakukan beberapa waktu belakangan ini menyebabkan perubahan ke arah yang lebih baik di industri fashion.
Tren fashion yang terus berkembang kini juga melibatkan berbagai model dan menyediakan pilihan ukuran pakaian yang lebih variatif.
Baca Juga: Ada Ragam Size, Ini 5 Brand Fashion Lokal yang Dukung Body Positivity
Bahkan, berbagai brand fashion sudah banyak yang menyediakan pilihan pakaian plus-sized hingga mid-sized yang memungkinkan setiap orang, apapun bentuk tubuhnya, bisa menghargai tubuh mereka.
2. Tren fashion inklusif di industri alas kaki
Industri fashion tentu tak hanya mencakup pakaian saja, namun juga alas kaki, yang turut mengikuti perkembangan tren untuk mendukung body positivity.
Yakni dengan menyediakan ukuran alas kaki yang lebih bervariasi guna mendukung kenyamanan berbagai ukuran kaki yang juga berbeda-beda.
3. Industri lingerie pun kini juga sudah mendukung body positivity
Tren fashion di industri pakaian dalam dan lingerie dewasa ini juga tengah bergerak ke arah yang lebih inklusif, khususnya dalam hal ukurannya.
Jika dahulu lingerie hanya dianggap bisa dipakai oleh mereka yang bertubuh kurus atau langsing, kini orang-orang yang memiliki tubuh plus size pun juga bisa tampil seksi dengan lingerie.
Selain ukuran lingerie, berbagai brand pakaian dalam juga telah menyediakan ukuran variatif untuk melindungi berbagai bentuk serta ukuran payudara.
Tak hanya itu saja, tren di industri ini juga sudah mulai menampilkan model dari etnik, ukuran atau bentuk tubuh, dan latar belakang yang berbeda-beda pula.
Baca Juga: Dobrak Standar Kecantikan, Ini 5 Brand Fashion Internasional yang Dukung Body Positivity
4. Berkembangnya tren adaptive wear untuk memenuhi kebutuhan fashion berbagai kondisi
Tren fashion yang turut mendukung body positivity juga ditandai dengan semakin berkembangnya adaptive wear untuk memenuhi kebutuhan berbagai kondisi tubuh.
Adaptive wear merupakan pakaian yang disediakan untuk para penyandang disabilitas hingga orang tua yang mungkin merasa sulit menemukan pakaian yang tepat.
Saat ini, sudah banyak opsi adaptive wear untuk meningkatkan kepercayaan orang-orang ini, mulai dari sepatu easy-on and easy-off, celana jeans magnet, dan lain-lain.
5. Tren aksesori yang tak lagi spesifik berdasarkan gender
Kawan Puan mungkin sering mendengar bagaimana aksesori untuk menunjang gaya fashion kamu dianggap hanya diperuntukkan bagi gender tertentu.
Saat ini, berbagai brand aksesori telah memanufaktur item yang tak lagi spesifik diperuntukkan bagi perempuan atau laki-laki.
Dengan kata lain, kini siapa saja bisa memakai aksesori untuk melengkapi gaya modis mereka dan mendobrak stigma bahwa aksesori hanya dapat dipakai gender tertentu saja.
Baca Juga: Tren Body Positivity Meningkat, Ini Pengaruhnya Pada Perkembangan Industri Fashion Plus Size
6. Selain fashion, industri makeup juga makin inklusif
Selain di industri fashion, industri makeup juga tak ketinggalan mengikuti perkembangan tren dengan adanya peningkatan permintaan untuk produk kosmetik inklusif.
Tak hanya brand kecantikan luar negeri, berbagai brand kecantikan Indonesia pun juga telah mendukung gerakan body positivity ini.
Misalnya saja brand ElsheSkin yang menggandeng model down syndrome untuk menunjukkan bahwa setiap perempuan memiliki sisi cantiknya.
Selain itu, ada juga brand MS Glow yang mengajak Babe Cabita sebagai duta brand-nya.
Terbaru, brand Skin Game menampilkan model dengan berbagai kondisi untuk mengajak orang-orang berhenti fokus pada kekurangannya, di mana unggahan tersebut berhasil mencuri perhatian dan mendapatkan respons positif.
Dalam hal makeup, brand tak hanya menggandeng model dengan berbagai bentuk tubuh, kondisi, hingga gender, tetapi juga menyediakan shade yang lebih variatif.
Kawan Puan, melalui perkembangan tren fashion yang mendukung body positivity, kini banyak orang yang semakin percaya diri dengan tubuhnya.
Karena memang sudah seharusnya, apapun kondisi atau bentuk tubuh yang kamu miliki, semua sama cantik dan berharganya. (*)
Baca Juga: Mencintai Diri Sendiri Lewat Fashion yang Sesuai dengan Bentuk Tubuh