BERITA TERPOPULER WELLNESS: Presiden Jokowi Sarankan Isoman 5 Hari Jika Positif Covid-19 hingga Benarkah Pandemi Berakhir Setelah Omicron?

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 11 Februari 2022
Cara mendapatkan paket obat gratis untuk pasien isoman Covid-19 wilayah Jabodetabek.
Cara mendapatkan paket obat gratis untuk pasien isoman Covid-19 wilayah Jabodetabek. bymuratdeniz | iStockphoto

Parapuan. co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Wellness hari ini, Jumat (11/2/2022). 

Mulai dari saran Presiden Jokowi untuk isolasi mandiri 5 hari jika positif Covid-19.

Hingga benarkah pandemi berakhir setelah Omicron?

1. Presiden Jokowi Sarankan Isoman 5 Hari Apabila Tes Covid-19 Positif, Ini Syaratnya

Virus Covid-19 varian Omicron memang sangat mengkhawatirkan, hingga Presiden Jokowi pun turut angkat bicara.

Mengutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi memberikan arahan untuk warga yang terinfeksi Covid-19, khususnya varian Omicron.

Orang nomor satu di Indonesia ini menyarankan masyarakat untuk menjalankan isolasi mandiri (isoman) selama lima hari.

Namun ada syarat yang harus dipatuhi masyarakat, yakni boleh isoman selama lima hari asal tidak merasakan gejala apa pun.

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: Kasus Omicron Kembali Meningkat, Ini Cara Praktis Mendapatkan Paket Obat Covid-19 Gratis saat Isoman

2. Sedang Viral, Ternyata Ini Manfaat Makan Oyster Bagi Kesehatan

Akhir-akhir ini publik tengah dihebohkan tentang oyster ya, Kawan Puan.

Oyster atau atau tiram merupakan jenis kerang dengan cangkang yang berkapur dan putih yang bisa dikonsumsi mentah tanpa harus dimasak.

Meski di Indonesia menyantap oyster itu sering kali ditentang banyak orang, kamu harus tahu menyantap hidangan laut ini kaya manfaat bagi tubuh.

Dilansir dari Health Fitness Revolution, berikut ini manfaat makan oyster bagi kesehatan, catat ya!

Meningkatkan kekebalan tubuh

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: CDC Ungkap Tips Mengolah Oyster agar Tidak Berbahaya Bagi Tubuh

3. Pandemi Akan Berakhir Setelah Omicron? Ini Penjelasan Para Ahli

Pada 11 Januari lalu, hanya tujuh minggu setelah varian Omicron pertama kali dilaporkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan "gelombang pasang" infeksi yang menyapu dari barat ke timur di seluruh dunia.

"Lima puluh dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah telah melaporkan kasus Omicron," kata Hans Henri Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, seperti dikutip dari Nature.com.

Negara-negara harus mengatasi sebaik mungkin, katanya, dipandu oleh situasi epidemiologi masing-masing, sumber daya yang tersedia, status pengambilan vaksinasi dan konteks sosial-ekonomi.

Dalam beberapa minggu terakhir, negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat telah merasakan kekuatan penuh dari gelombang Omicron; di Inggris Raya, yang telah melaporkan sebagian besar infeksi, kasus Covid-19 harian mencapai lebih dari 160.000 pada awal bulan ini.

Para ilmuwan di sana mengatakan semua negara menghadapi masalah besar yang sama: kecepatan penyebaran varian.

Dan meskipun WHO dan lainnya telah menyarankan bahwa sejumlah besar infeksi Omicron dapat menandakan akhir dari pandemi, karena lonjakan kekebalan jangka pendek yang akan mengikuti, para peneliti memperingatkan bahwa situasinya tetap tidak stabil dan sulit untuk dimodelkan.

“Virus bergerak sangat cepat sehingga hanya memberikan sedikit waktu untuk mempersiapkan respons apa pun. Jadi, keputusan harus dibuat di bawah ketidakpastian yang besar,” kata Graham Medley, pemodel penyakit menular di London School of Hygiene & Tropical Medicine, yang memberi nasihat kepada pemerintah Inggris.

Penyebaran cepat

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: Dokter Ungkap Gejala Omicron Ringan dan Masa Rawat Singkat, Berapa Lama?

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja