Imbal baliknya lebih tinggi dari pasar uang, begitu pun dengan risikonya yang relatif lebih besar dibanding RDPU.
Pasalnya, reksa dana pendapatan tetap melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang.
Sedangkan, tujuan reksa dana pendapatan tetap adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
3. Reksa Dana Saham (RDS)
Di samping itu, jika tujuan investasi kamu untuk jangka panjang di atas 5 tahun, memilih reksa dana saham akan jauh lebih menguntungkan.
Meski begitu, Kawan Puan pun harus sadar bahwa risiko reksa dana saham juga paling besar di antara reksa dana lainnya.
Bisa begitu karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi tapi menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
Jenis reksa dana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas.
Baca Juga: Mengenal Reksa Dana Pasar Uang sebagai Intrumen Investasi Minim Risiko
4. Reksa Dana Campuran (RDC)
Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
Nah, itulah 4 jenis reksa dana yang bisa menjadi pilihan kamu saat investasi di instrumen ini. Selain keuntungannya, pastikan kamu mempertimbangkan tujuan investasimu, ya! (*)