Parapuan.co - Mengajarkan anak untuk mau minum obat jika sakit itu bukan hal yang mudah.
Apalagi ketika si Kecil didiagnosis kanker dan harus menjalankan rangkaian pengobatan yang panjang tentunya jadi tantangan.
Hal ini dikarenakan pengobatan kanker pada anak tak sekadar minum obat saja.
Pasalnya, si Kecil juga harus menjalani kemoterapi dan berbagai perawatan lainnya agar kanker bisa sembuh.
Tantangan agar anak mau minum obat pun dialami oleh Ira Soelistyo selaku pendiri Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang juga sempat memiliki anak dengan sakit kanker.
Kala itu di usia Ira yang awal 30-an, ia harus mendampingi buah hatinya yang mengidap kanker di umur empat tahun.
Ira mengisahkan bahwa anaknya yang masih kecil disarankan oleh dokter meminum obat setiap tiga jam sekali sebanyak empat biji dan tidak boleh terlambat.
"Bisa dibayangkan enggak bagaimana caranya mengajar anak umur empat tahun bisa minunm obat ini dengan sukarela," ujarnya pada PARAPUAN.
Agar anak mau meminum obat, cara yang harus diberikan orang tua pada anak yakni dengan memberi pembelajaran.
Baca Juga: Minum Obat Paling Efektif dengan Air Putih, Ini Efeknya Jika Diminum dengan Teh, Kopi, atau Susu
"Kalau kita enggak ngasih pembelajaran, kita enggak mengarahkan si anak itu bahwa ini penting bahwa ini mesti dilakukan, enggak akan bisa, ini minum ini adanya malah berantem sama anaknya," jelasnya.
Sosok yang memotivasi Ira untuk mengajar anaknya adalah profesor yang memberinya tantangan jika ingin anaknya tidak tinggal lama di rumah sakit, maka harus minum obat yang berukuran besar.
"Saya dikasih tantangan seperti itu, ya akhirnya anak umur empat tahun ini saya ajak ngobrol. 'Eh kamu tahu enggak kalau minum obat, obat ini mesti masuk gimana ya caranya? Dengan segala macam cara dan ini setiap tiga jam'," kisahnya.
Di mana minum obat setiap tiga jam ini wajib dilakukan baik pagi, siang, malam, bahkan subuh.
"Puji Tuhan lagi, saya menyampaikan itu pada anak-anak saya dan dia penuh pengertian dia minum dia rajin ya," ucapnya dengan penuh syukur.
Bukan hanya obat saja syarat lain yang harus dipenuhi anak berusia empat tahun itu wajib minum 2-3 liter air per hari.
Ira bersyukur bahwa apa yang diajarkannya pada si Kecil itu dipraktikkan dengan baik, mulai dari memasak jam weker, sehingga saat alarm bunyi, obat pun langsung diminum.
"Kalau jam bunyi, alarm bunyi dia pasti bangun untuk dia minum. Dan itu dilakukan dengan sukacita, saya bersyukur banget punya anak seperti itu, jadi umur empat tahun itu dia mengerti," katanya.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Ini Bahaya Konsumsi Obat Keras Tanpa Resep Dokter
Belajar dari hal tersebut, Ira pun menekankan pada ibu-ibu yang memiliki buah hati yang mengidap penyakit kronis seperti kanker tentang pentingnya mengajak anak bicara setiap saat.
"Jadi singkat kata, kita harus ngobrol sama anak, kita harus menyampaikan, jadi si anak itu berobat juga dengan penuh sukacita. Itu tips yang selalu saya sampaikan kepada orang tua, jadi jangan disembunyiin tentang penyakitnya," tegasnya.
Menurut Ira, orang tua harus berbicara sejujurnya pada anak, jangan merasa malu bila si Kecil mengidap kanker.
"Ayo kita sama-sama lawan itu (kanker)," ujarnya.
Di sisi lain, Ira tak memungkiri bahwa sampai sekarang ini masih ada orang tua yang tidak mau cerita apa yang dialami anak.
Padahal dengan menceritakan kondisi, anak pun mau diajak untuk minum obat.
Ira menyampaikan bahwa orang tua harus menjelaskan pada anak bahwa harus istirahat cukup, minum wajib banyak karena akan menerima kemoterapi yang merupakan obat keras.
"Jangan pernah berbohong atau tidak sama sekali menyampaikan penyakitnya apa, apa yang harus dia lakukan harus sama-sama disampaikan bahwa ini betul susah, tapi ayo kita sama-sama," tegasnya lagi.
Tujuan adanya pembicaraan tersebut yakni supaya si anak tidak merasa ditinggal dan si Kecil pun merasakan bahwa ia sedang berobat bersama-sama.
Baca Juga: 7 Penyebab Timbulnya Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuan Vulvovaginitis
(*)