Sebagian besar buah-buahan utuh, sayuran, rempah-rempah dan rempah-rempah memiliki sifat anti-inflamasi.
Di mana isothiocyanates adalah senyawa anti-inflamasi utama dalam daun, polong, dan biji kelor.
4. Kaya antioksidan
Selain itu, daun kelor juga kaya akan antioksidan yakni senyawa yang bertindak melawan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas tingkat tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Contoh antioksidan pada daun kelor yaitu quercetin yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: Jadi Obat Alami, Manfaat Serai untuk Kesehatan Bisa Mengurangi Kadar Kolesterol
Daun kelor juga mengandung asam klorogenat yang berperan memoderasi kadar gula darah setelah makan.
5. Menurunkan kadar gula darah
Manfaat daun kelor sebagai obat alami yang pertama adalah membantu menurunkan gula darah.
Seperti diketahui, kadar gula darah tinggi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius, karena menjadi ciri utama diabetes.
Seiring waktu, kadar gula darah tinggi meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung.
Untuk alasan ini, penting untuk menjaga gula darah dalam batas yang sehat, salah satunya dengan mengonsumsi daun kelor.
Khasiat daun kelor yang membantu menurunkan kadar gula darah terbukti dalam studi Effect of Supplementation of Drumstick (Moringa oleifera) and Amaranth (Amaranthus tricolor) Leaves Powder on Antioxidant Profile and Oxidative Status among Postmenopausal Women.
Penelitian tersebut mengungkap 30 perempuan yang mengonsumsi 1,5 sendok teh alias tujuh gram bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan, kadar gula darahnya dapat berkurang.
Baca Juga: 6 Manfaat Bawang Putih Sebagai Obat Alami, Turunkan Kolestrol hingga Tingkatkan Memori
Diketahui senyawa tanaman yang memberikan efek mengurangi kadar gula darah adalah isothiocyanates.
Kawan Puan, itulah berbagai manfaat daun kelor bagi kesehatan yang perlu kamu ketahui.
Jika Kawan Puan tertarik ingin mengonsumsi daun kelor ini, kamu bisa mencobanya dalam bentuk bubuk, suplemen, teh, maupun hidangan berkuah.
(*)