Parapuan.co - Belakangan ini Metaverse menjadi topik yang menjadi perhatian banyak orang di dunia, termasuk juga oleh selebritas di Indonesia.
Betapa tidak, belum lama ini Raffi Ahmad bahkan telah mengumumkan bahwa dirinya memiliki tanah di Metaverse yang dinamakan RansVerse.
Rupanya, istilah metaverse boleh jadi tidak asing bagi mereka yang telah berkecimpung di dunia digital. Bahkan, seperti Raffi Ahmad, pengusaha lain mulai melirik Metaverse.
Pasalnya, Mataverse dianggap punya peluang untuk dijadikan ladang bisnis dan dirasa memiliki kelas tersendiri serta bergengsi di masyarakat.
Akan tetapi, ternyata untuk terjun ke Metaverse atau dunia virtual itu tak mudah. Sebelumnya, kamu tentu harus tau seluk beluk dan cara kerjanya.
Terlebih, untuk melakukan bisnis di Metaverse, kamu memerlukan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang mumpuni, terutama yang berkaitan dengan teknologi digital.
Menariknya lagi, kamu bisa mempersiapkan diri dari sekarang, misal dari memilih jurusan kuliah. Sebab, Metaverse diprediksi akan terus berkembang di masa depan.
Melansir Kompas.com, PARAPUAN telah merangkum 4 tren yang sedang ramai dan berpeluang untuk menjadi cuan bisnis di Metaverse.
1. Seni NFT
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Luncurkan RansVerse, Proyek Metaverse Rans Entertainment
Bisnis di Metaverse dengan konsep NFT (non fungible token) sekarang mulai populer. Bahkan, sejumlah seniman lokal pun sudah berhasil melakukan ini.
Seni NFT adalah konsep menjual karya seni berbentuk NFT melalui galeri seni virtual di dalam Metaverse, dan dinilai bisa mendatangkan peluang cuan hingga miliaran rupiah.
Meski tampak sederhana dan bisa dilakukan dengan mudah, konsep bisnis di Metaverse ini membutuhkan keahlian dan strategi yang baik.
Tanpa ilmu pengetahuan yang cukup, seni yang indah pun boleh jadi tak akan selaris itu dan kamu akan kesulitan meraih tujuan.
Nah, salah satu jurusan kuliah yang bisa membantu kamu menggelutinya adalah bisnis digital.
2. Real estate
Tidak hanya memiliki lahannya sendiri, Raffi Ahmad pun menjual rumah dan tanah di Metaverse.
Hal ini bahkan diungkapkan langsung di Instagram-nya, "Ada yang mau beli tanah di dekat rumah Raffi Nagita? Tag aja, silakan," tulisnya.
Rupanya, seperti yang dilakukan Raffi Ahmad, bisnis real estate kini memang tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga virtual.
Baca Juga: Kabah di Metaverse Bisa untuk Persiapan Ibadah Haji, Ini Penjelasan MUI
Sudah mulai banyak bisnis di Metaverse terkait jual beli tanah untuk kebutuhan real estate virtual. Dari bisnis jual beli lahan virtual, penjual biasanya akan mendapatkan komisi.
Nah, kamu yang akan menjual tanah ini perlu memiliki keahlian di bidang digital marketing. Kamu bisa memilih jurusan kuliah digital marketing jika tertarik peluang bisnis ini.
3. Iklan
Sama seperti saat berada di dunia nyata, bisnis di Metaverse juga membutuhkan iklan. Maka itu, iklan pun berpeluang menjadi cuan.
Menariknya, iklan yang ditampilkan bahkan tidak harus berkaitan dengan produk atau jasa dari dunia virtual atau Metaverse, lho.
Nah, untuk bisa pasang iklan di Metaverse, pemilik bisnis harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tak cuma mahir membuat promosi di dunia nyata, tetapi juga di dunia virtual.
Nah, jika kamu tertarik, kamu bisa memilih jurusan kuliah periklanan untuk memperdalam pengetahuan dan keahlian kamu.
4. Voxel
Baca Juga: Fashion Week Pertama akan Diadakan di Metaverse, seperti Apa Jadinya?
Voxel adalah karya seni digital tiga dimensi (3D) di video game yang biasanya berbentuk bangunan, pakaian, mobil, atau avatar.
Gambar tersebut digunakan ketika berselancar di Metaverse. Jika kamu tertarik mempelajari cara pembuatan voxel ini, kamu bisa mempelajari di jurusan kuliah yang mendukung.
Asal tahu saja, berbagai karya voxel bisa menghasilkan cuan tinggi. Sebagai contoh, konstruksi bangunan visual dapat dijual seharga Rp 4,2 miliar.
Jika ingin mendalaminya, kamu bisa mengambil jurusan kuliah desain komunikasi visual (DKV).
Nah, itulah 4 tren yang bisa mendatangkan keuntungan jika menjadi bisnis di Metaverse, dari real estate hingga karya seni. (*)