Kenali 5 Derajat Gejala Pasien Covid-19, Kemenkes Imbau OTG Cukup Isoman

Ericha Fernanda - Selasa, 15 Februari 2022
Derajat gejala pasien Covid-19
Derajat gejala pasien Covid-19 wildpixel

Parapuan.co - Konfirmasi kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan, terutama penularan varian Omicron yang lebih cepat.

Covid-19 varian Omicron memicu gejala ringan seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, serta nyeri otot dan sendi.

"Varian Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, mengutip Kemkes.go.id.

dr. Nadia mengimbau pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan melakukan isolasi mandiri (Isoman).

"Melihat gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi, pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isoman di rumah," lanjutnya.

dr. Nadia mengingatkan, bagi pasien isoman selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu khawatir.

"Kalau ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat," saran dr. Nadia.

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 terdapat 5 derajat gejala Covid-19, antara lain:

1. Orang tanpa gejala (OTG/asimtomatis), tidak ditemukan gejala klinis.

Baca Juga: Dokter Ungkap Gejala Khas Pasien Covid-19 yang Terinfeksi Varian Omicron

2. Gejala ringan

Pasien dengan gejala, tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia.

Frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen lebih dari 95%.

Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang.

Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).

3. Gejala sedang

Pasien dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, tanpa tanda pneumonia berat, dan saturasi oksigen 93%.

4. Gejala berat

Pasien dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, dan napas cepat.

Frekuensi napas lebih dari 30 keli per menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen kurang dari 93%.

Baca Juga: Dokter Ungkap Gejala Omicron Ringan dan Masa Rawat Singkat, Berapa Lama?

5. Kritis

Kritis adalah kategori bagi pasien dengan gejala gagal napas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan.

Dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.

"Tetap disiplin protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas," tegas dr. Nadia.

(*)

 

Sumber: kemkes.go.id
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru