Parapuan.co - Film Before, Now & Then (Nana) karya sutradara perempuan Kamila Andini baru saja melakukan penayangan perdana di Film Festival Berlin di Jerman.
Film tentang perempuan ini berhasil masuk dalam kompetisi utama di festival yang dikenal dengan nama Berlinale ini.
Tak hanya itu, penayangan perdana film ini berhasil terjual dengan jumlah 600 tiket film dalam satu malam.
Sutradara Kamila Andini hadir bersama Ifa Isfansyah selaku produser film Before, Now & Then untuk mempresentasikan karyanya di hadapan publik internasional.
Selain sutradara dan produser, hadir juga Happy Salma, Laura Basuki, dan Ibnu Jamil, selaku bintang utama dalam film ini.
Laura Basuki pun menceritakan pengalamannya mengikuti penayangan perdana film yang dibintanginya di festival internasional yang bergengsi.
Aktris ini merasa bangga dan bahagia karena film Nana mendapatkan sambutan baik dari penonton internasional.
Tak hanya filmnya, para kru dan pemain Nana juga disambut dengan apresiasi yang meriah.
"Sambutannya sangat hangat, betul-betul menyambut tim Nana dengan baik," kata Laura Basuki, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Bangga, Film Before, Now & Then Karya Kamila Andini Tayang Perdana di Festival Film Berlin
Selama berada di Jerman, Laura Basuki membaca ulasan positif film Nana yang ditulis di media-media internasional.
"Dari media review mereka sangat-sangat positif, terutama perpaduan antara performance, musik art, gambar dan directing juga," ungkap Laura.
Laura Basuki juga ikut hadir dalam red carpet Festival Film Berlin yang bertabur bintang film internasional.
Tampil menawan di hadapan media internasional, Laura dengan bangga mengenakan busana rancangan Biyan.
"Memang saya sudah lama menyukai karya-karya dari Mas Biyan, setiap acara penting saya pasti akan gunakan dari beliau," kata Laura.
Momen ini juga dimanfaatkan Laura untuk memamerkan karya desainer Indonesia ke kancah internasional.
Sebelumnya, Laura Basuki juga mengaku bangga terlibat dalam film yang didominasi oleh perempuan.
Diketahui, film Nana ini disutradarai oleh perempuan, berkisah tentang perempuan, dan kru yang bekerja pun didominasi oleh perempuan.
Baca Juga: Laura Basuki Mengaku Bangga Bintangi Film yang Libatkan Banyak Perempuan
Laura Basuki dapat merasakan semangat dan persaudaraan yang kuat selama produksi film ini.
Film Before, Now & Then ini diangkat berdasarkan kisah dari sosok perempuan bernama Raden Nana Sunani.
Kisah film ini mengambil latar belakang Indonesia di tahun 1960-an, pasca kemerdekaan, dan menggunakan bahasa tutur Sunda.
Sosok Nana sendiri adalah perempuan yang melarikan diri dari kota kelahiran saat gerombolan laki-laki datang ingin mempersuntingnya.
Perempuan ini akhirnya memutuskan untuk menetap di Bandung untuk menikah dengan laki-laki yang berasal dari keluarga menak.
Nana pun bertemu dengan perempuan simpanan suaminya yang sebelumnya ia tak pernah ketahui, Ino.
Ino adalah seseorang yang bisa ia percaya, seseorang yang menawarkan kenyamanan pada dirinya.
Mereka berdua menjadi tempat menceritakan rahasia dan mimpi masing-masing walaupun merupakan istri dari pria yang sama.
Di tengah kondisi lingkungan patriarki, mereka berdua berhasil menemukan harapan dalam satu sama lain.
Laura Basuki sendiri dikabarkan berperan sebagai Ino dalam film Nana ini.
Baca Juga: Sinopsis Before, Now & Then, Film Perempuan Indonesia yang Berkompetisi di Berlinale
(*)