Jepang Mundur, Tim Putri Indonesia Lolos ke Final Badminton Asia Team Championships 2022

Linda Fitria - Sabtu, 19 Februari 2022
Gregoria Mariska Tunjung saat tampil pada Kejuaraan Beregu Asia 2022, Selasa (15/2/2022)
Gregoria Mariska Tunjung saat tampil pada Kejuaraan Beregu Asia 2022, Selasa (15/2/2022) BADMINTON INDONESIA

Parapuan.co - Gelaran Kejuaraan Beregu Asia (BATC) 2022 telah berlangsung dan akan memasuki semifinal, Sabtu (19/2/2022).

Namun berita mengejutkan datang dari tim bulu tangkis putri Jepang yang memutuskan untuk mundur dari BATC 2022.

Tim putri Jepang mengundurkan diri dari turnamen bergengsi ini karena kondisi pemain yang kurang baik.

Akibatnya, tim putri Indonesia berhasil melaju ke laga final tanpa harus bertanding di semifinal terlebih dahulu.

Sebelumnya dalam undian semifinal, tim putri Indonesia akan berhadapan dengan Jepang di semifinal nanti.

Namun mundurnya tim Jepang membuat tim Indonesia lolos ke final dan menunggu pemenang antara tim Malaysia dan Korea.

Keputusan Jepang untuk Mundur

Keputusan mundur yang diambil tim Jepang tentu bukan pilihan yang mudah.

Apalagi tim putri Jepang merupakan tim yang solid dan diunggulkan.

Baca Juga: 14 Kali Menang, Indonesia Jadi Tim Paling Banyak Juarai Piala Thomas

Melansir postingan Twitter Badminton Asia, tim Jepang mundur demi menjaga kesehatan atletnya.

Tim Jepang menyebut beberapa pemainnya kurang fit untuk bertanding hari ini.

Alasan kesehatan itulah yang akhirnya membuat mereka memilih untuk mundur dan menjadikan kesehatan atlet sebagai fokus utama.

"Tim putri Jepang menarik diri dari babak semfinal BATC 2022 karena beberapa pemain tidak fit untuk berlaga," tulis Twitter Badminton Asia.

Untuk laga final nanti, Indonesia akan bertanding melawan Korea atau Malaysia pada Minggu (20/2/2022).

Pertandingan ini sendiri akan digelar di Selangor, Malaysia.

Baca Juga: Dukung Indonesia Badminton Festival 2021, LG Dorong Kemajuan Olahraga Indonesia

(*)

Sumber: Twitter
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja