Parapuan.co - Reksa dana adalah instrumen investasi yang disebut ramah untuk investor pemula karena risikonya rendah dibanding instrumen lainnya.
Selain itu, dalam pengelolaan reksa dana yang ada empat jenis produk ini, kamu akan dibantu oleh ahli yang disebut manajer investasi (MI).
Salah satu jenisnya ialah reksa dana pendapatan tetap (RDPT), yang memiliki risiko menengah. Lebih tinggi dari reksa dana pasar uang (RDPU), lebih rendah dari reksa dana saham (RDS).
Namun, apakah kamu sudah tahu apa itu reksa dana pendapatan tetap?
Mengenal Reksa Dana Pendapatan Tetap
Melansir laman Sikapi Uangmu milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RDPT adalah produk investasi yang cocok untuk investor dengan profil risiko investasi konservatif alias cari aman.
Termasuk dalam risiko golongan menengah, RDPT ialah reksa dana yang sebagian besar alokasi investasinya di tempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap.
Dengan kata lain, saat kamu memilih RDPT, maka MI akan menempatkan dana investasi Kawan Puan ke dalam beberapa portofolio investasi berpendapatan tetap.
Maka itu, investasi reksa dana pendapatan bisa jadi alternatif yang cocok bila kamu ingin berinvestasi di produk pasar modal tapi menghindari risiko tinggi.
Baca Juga: Sama-Sama Reksa Dana, Ini Perbedaan Umum pada Instrumen RDPU dan RDPT
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Terbuka diatur, investasi RDPT paling sedikit 80 persen dari Nilai Aktiva Bersihnya ditempatkan dalam bentuk efek bersifat utang.
Lantas, contoh efek bersifat utang adalah obligasi (surat utang) atau sukuk yang jatuh temponya satu tahun atau lebih dari, baik yang diterbitkan pemerintah atau korporasi.
Namun, Kawan Puan perlu tahu bahwa saat memilih jenis reksa dana, kamu perlu melihat tujuan investasi kamu, apa itu untuk investasi jangka panjang atau pendek.
Pasalnya, investasi RDPT sendiri paling pas untuk jangka waktu antara 1 sampai dengan 3 tahun.
Bahkan, reksa dana pendapatan tetap dapat kamu jadikan pilihan untuk diversifikasi investasi saat kondisi ekonomi masih belum stabil.
Akan tetapi, sama seperti semua jenis investasi, potensi keuntungan RDPT tentu berbanding lurus dengan tingkat risikonya, ya.
Simulasi Reksa Dana Pendapatan Tetap
Untuk RDPT, imbal hasil atau return yang akan didapat per tahun sekitar 7 persen sampai dengan 8 persen, bahkan rata-rata mampu mencapai 9 persen.
Potensi keuntungan investasi reksa dana jenis ini lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, yakni sekitar 4 sampai 7 persen per tahun.
Baca Juga: Ingin Investasi di RDPU? Kenali Dulu Ini Keuntungan dan Risikonya!
Lantas, beginilah contoh perhitungan kasar jika kamu ingin investasi RDPT. Yuk, simak!
Misalnya, kamu investasi sebesar Rp1 juta pada reksa dana Z dengan harga Rp1.000 per unit. Lantas, kamu dapat unit penyertaan sebanyak 1.000 unit.
Kemudian, apabila dua tahun kemudian, harga NAB menjadi Rp1.200 per unit, berapa keuntungan yang akan didapatkan?
1.000 unit x Rp 1.200
= Rp 1.200.000
Rp 1.200.000 – Rp 1.000.000
= Rp 200.000
Dengan begitu, Kawan Puan akan mendapat untung sebesar Rp 200.000 atau sama dengan 20%.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Reksa Dana, Pilihanmu Pengaruhi Keuntunganmu!
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan sekilas simulasi investasi jenis ini. Apakah Kawan Puan tertarik? (*)