Namun, dalam kasus ini, zat kimia yang dibuang bukanlah zat yang mengandung racun mematikan.
Menurut Urip, jejak kimia adalah video yang beredar adalah condensation trails atau yang dikenal dengan istilah contrails.
Contrails sendiri merupakan fenomena emisi mesin jet pesawat di udara yang tidak berbahaya.
Para ilmuwan terdahulu sudah meneliti fenomena udara ini yang membuat masyarakat resah.
J. Marvin Herndon dalam penelitian berjudul Chemtrails are Not Contrails: Radiometric Evidence menyatakan bahwa belum ada klaim berbahaya soal jejak kimia ini.
"Belum ada laporan resmi atau publikasi ilmiah yang menyebutkan keberadaan, apalagi akibat buruk yang dapat ditimbulkan," bunyi laporan penelitian tersebut.
Penelitian tersebut tayang di Journal of Geography, Environment and Earth Science International pada Maret 2020.
Klaim bahwa pesawat tersebut menyebarkan Covid-19 sangatlah tidak masuk akal bagi Urip karena virus SARS-CoV-2 sendiri akan melemah di ketinggian.
Selain itu, virus corona pun tidak dapat berkembang dengan pantulan sinar ultraviolet yang cukup tinggi seperti yang menyinari pesawat secara langsung.
Baca Juga: Viral Video Kacang Ijo Cokelat, Polisi dan Bhayangkari Gadungan Minta Maaf
(*)