Kemudian pastikan kamar tidur diatur demi istirahat yang nyenyak usahakan untuk gelap, tenang dan rapi, tak lupa jauhkan diri dari gawai sebelum tidur malam.
Lantas, mengapa kualitas tidur penting?
Sebab, hubungan antara tidur dan depresi bisa menjadi kompleks.
Tidak hanya tidur yang buruk dianggap berkontribusi pada timbulnya depresi, tetapi depresi juga dapat menyebabkan kualitas tidur yang rendah.
2. Mengurangi kafein
Pengidap depresi disarankan untuk mengurangi asupan kafein seperti di kopi, teh, soda, dan bahkan cokelat.
Sebenarnya, mengonsumsi kafein dalam jumlah yang wajar di pagi hari boleh saja, tetapi hindari setelah sore hari agar tidak mengganggu tidur.
Jika memang cenderung bergantung pada kafein, coba kurangi secara bertahap untuk menghindari gejala efek samping kafein yang mengganggu waktu tidur.
3. Dapatkan lebih banyak vitamin D
Baca Juga: 4 Kondisi Medis yang Dianggap Mistis, Salah Satunya Sleep Paralysis
Orang yang mengalami depresi cenderung kekurangan vitamin D.
Apabila tidak mendapat cukup vitamin D dari makanan dan paparan sinar matahari, maka cobalah konsultasikan pada dokter untuk mencoba suplemen.
Hendaknya dipahami bahwa kekurangan nutrisi tertentu dapat berperan dalam gejala depresi.
4. Konsumsi asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi gejala depresi pada orang dewasa dan anak-anak.
Mengetahui adanya hal tersebut, maka pengidap depresi disarankan untuk mengonsumsi asam lemak omega-3 bisa dari makanan atau suplemen.
Contoh makanan yang mengandung asam lemak omega-3 yakni ikan salmon.
Meditasi dapat memiliki berbagai efek menguntungkan seperti menurunkan tingkat stres dan membantu orang menjadi lebih sadar akan pikiran dan reaksi mereka.
6. Menghindari alkohol