Kondisi lain yang telah dikaitkan dengan anhedonia termasuk penyakit Parkinson, nyeri kronis, dan diabetes.
Mengalami stres tingkat tinggi atau peristiwa traumatis, termasuk pelecehan atau pengabaian, juga merupakan faktor risiko anhedonia.
Gejala
Gejala anhedonia tergantung pada jenisnya. Gejala anhedonia sosial, meliputi:
- Tidak mau berinteraksi sosial sama sekali, baik orang terdekat.
- Menarik diri secara total dari semua hubungan sosial.
- Sulit untuk mengekspresikan emosi.
- Menunjukkan emosi palsu dalam situasi sosial.
- Rasa ingin menyendiri secara terus-menerus.
Ketika seseorang menderita anhedonia fisik, gejalanya termasuk:
- Hilangnya libido atau minat dalam berhubungan seksual.
- Sering sakit atau masalah kesehatan fisik lainnya.
Jika kamu mengalami gejala anhedonia dan mengganggu aktivitas harianmu, sangat penting untuk segera periksa ke psikiater atau dokter spesialis kejiwaan.
Psikiater akan membantumu untuk mengurangi gejala anhedonia dan bisa berfungsi kembali dalam aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Pikiran Bercabang Awal dari Rasa Tidak Bahagia, Begini Cara Mengatasinya