Apa Itu Gaya Hidup Sedenter? Ini Penjelasan dan Bahayanya

Anna Maria Anggita - Rabu, 23 Februari 2022
Gaya hidup sedenter
Gaya hidup sedenter Vadym Petrochenko

4. Penyakit kardiovaskular

5. Kematian dini

Gaya hidup sedenter dapat menimbulkan kelima risiko di atas karena tidak aktif dalam waktu lama dapat mengurangi metabolisme tubuh.

Tak hanya itu, situasi tersebut juga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah, mengatur tekanan darah, serta memecah lemak.

Studi berjudul Sedentary Behaviors and Subsequent Health Outcomes in Adults yang menganalisis data selama 15 tahun itu menemukan, gaya hidup tidak aktif dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini terlepas dari tingkat aktivitas fisik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa penting untuk mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidak bergerak, selain melakukan olahraga saja.

Gaya hidup sedenter berdampak pada kesehatan mental

Gaya hidup yang tidak aktif bukan hanya berdampak pada fisik, melainkan juga kesehatan mental.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 6 Penyebab Haid Dua Kali dalam Sebulan

Dampak buruk gaya hidup yang tidak aktif dibuktikan dalam studi Physical activity, sedentary index, and mental disorders in the SUN cohort study.

Terdapat 10.381 peserta dan hasilnya mereka yang tidak banyak bergerak dan kurang aktivitas fisik berisiko lebih tinggi terkena gangguan kesehatan mental.

Bahkan perilaku sedenter ini dapat meningkatkan risiko depresi, lho.

Dengan mengetahui risiko dan bahaya dari gaya hidup sedenter tersebut, sudah sebaiknya Kawan Puan untuk lebih aktif bergerak, ya.

Pasalnya, gaya hidup yang lebih aktif secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan kondisi kesehatan kronis, gangguan kesehatan mental, dan kematian dini.

Jadi yuk, jauhi gaya hidup sedenter dan cobalah untuk tetap aktif, ya! (*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru