“Sanksi-sanksi ini dirancang untuk merugikan kepentingan Kremlin dan kemampuan mereka untuk membiayai perang. Dan kita tahu bahwa jutaan orang Rusia tidak menginginkan perang,” ucapnya.
"Kami akan menargetkan sektor strategis ekonomi Rusia dengan memblokir akses mereka ke teknologi dan pasar utama," kata Ursula von der Leyen, melansir dari Euronews.
"Kami akan melemahkan basis ekonomir Rusia dan kapasitasnya untuk memodernisasi. Selain itu, kami akan membekukan aset Rusia di Uni Eropa dan menghentikan akses bank Rusia ke pasar keuangan Eropa," katanya dengan tegas.
Ursula von der Leyen pun menyesalkan adanya invasi dan perang yang digencarkan oleh Rusia ke Ukraina.
Ia mengutuk keras serangan yang biadab ini sebab membuat masyarakat sipil tak bersalah menjadi korban.
"Sekali lagi, di pusat Eropa, perempuan, laki-laki, dan anak-anak yang tidak bersalah sekarat atau takut akan nyawa mereka. Kami mengutuk serangan biadab ini, dan argumen sinis yang digunakan untuk membenarkannya," ujarnya dengan nada muram.
Tak cuma Ursula von der Leyen, Dr. Naledi Pandor, Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan pun memberikan tanggapannya terkait perang Ukraina-Rusia.
Naledi Pandor mengungkapkan tanggapannya dalam sebuah pernyataan.
Perang sedang berlangsung dapat memiliki konsekuensi regional dan global jika dibiarkan memburuk.
Baca Juga: Tentara Perempuan Ukraina Ikut Hadapi Rusia, 10 Persen dari Anggota Angkatan Bersenjata