Parapuan.co - Kondisi leher rahim atau serviks menjadi salah satu bagian kesehatan reproduksi perempuan yang perlu dijaga.
Sebagai informasi, leher rahim merupakan organ reproduksi perempuan yang mempunyai sejumlah peran penting.
Misalnya, membawa sperma bertemu dengan sel telur saat terjadi pembuahan, menjaga kandungan tetap aman dan menghindari keguguran, serta sebagai jalan lahir dalam proses kelahiran normal.
Oleh karena itu, organ reproduksi satu ini penting untuk dijaga, terlebih ia paling rawan terkena penyakit.
Salah satu masalah kesehatan reproduksi perempuan yang menyerang organ ini paling berbahaya adalah infeksi dari virus yang bisa menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV (Human papillomavirus).
Kanker serviks sendiri merupakan tumor ganas yang berada di serviks atau leher rahim.
Masalah kesehatan organ kewanitaan ini disebabkan oleh Human papillomavirus atau HPV yang bisa ditularkan melalui kontak seksual.
Tidak semua HPV berbahaya, tapi beberapa jenis HPV dapat memicu pertumbuhan abnormal sel yang berada di serviks.
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan dan dicegah.
Baca Juga: Cegah Kanker Serviks dengan Konsumsi 5 Makanan Ini, Perempuan Wajib Tahu!
Sayangnya, kebanyakan kasus kanker serviks justru terlambat untuk dideteksi.
Pasalnya pada masa pra-kanker atau tahap awal kanker serviks, tidak menimbulkan tanda atau gejala yang berat.
Dikutip dari laman GridHealth, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp.OG(K)Onk dari Brawijaya Healthcare Group memberikan penjelasannya terkait masalah kesehatan reproduksi perempuan yang satu ini.
Ia menjelaskan, salah satu gejala awal dari kanker serviks adalah keputihan.
“Gejala di awal itu berupa keputihan biasa seperti orang biasa, yang kadang-kadang kalau tidak mengerti atau tidak pernah kontrol dianggap sebagai keputihan biasa,” kata dokter Chamim.
Namun, keputihan yang menjadi gejala dari kanker seviks cenderung terjadi secara berlebihan dan warnanya pun juga mengalami perubahan, yakni menjadi lebih kecokelatan.
Lebih lanjut lagi, dokter Chamim menjelaskan terdapat cara untuk mencegah dan mendeteksi dini kanker serviks.
Salah satu metode paling efektif untuk mencegah masalah kesehatan organ kewanitaan yakni dengan deteksi dini.
Baca Juga: Penting! Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini Untuk Mencegah Kanker Serviks
Deteksi dini dilakukan dengan menggunakan tes Pap Smear secara rutin.
Dengan melakukan screening, menjadi bagian dari pencegahan sekunder.
Selain Pap Smear, dalam pencegahan sekunder juga terdapat metode ThinPrep yang bisa menjadi pilihan bagi para perempuan.
Dokter Chamim menjelaskan, pada dasarnya ThinPrep memiliki metode yang hampir sama dengan Pap Smear.
Namun hal yang membedakan hanya dalam proses pemeriksaan.
“ThinPrep ini berbasis cairan (sample sel dari serviks). Cuma tidak dioleskan langsung ke object glass, jadi dimasukkan ke dalam tabung berisi cairan,” ujar dokter Chamim.
Selain sebagai upaya pencegahan sekunder, pemeriksaan ThinPrep juga bertujuan untuk mencari tahu apakah terdapat perubahan pertumbuhan sel.
Dokter Chamim mengungkapkan, pemeriksaan melalui ThinPrep hasilnya lebih akurat, hanya saja harganya lebih mahal dibandingkan Pap Smear.
Kawan Puan, itulah penjelasan ThinPrep, metode pemeriksaan deteksi dini masalah kesehatan reproduksi perempuan yakni kanker serviks. Apakah kamu tertarik mencoba metode satu ini? (*)
Baca Juga: Kasus Kanker Payudara Lebih Tinggi dari Kanker Serviks, Dokter Ungkap Alasan dan Cara Pencegahannya