Melalui ketiga teknologi mutakhir tersebut, BNI mengaku siap menawarkan layanan perbankan yang menghubungkan dunia nyata dan virtual.
"Kami akan membentuk ekosistem bisnis yang baru di dalamnya, seperti digital branch, digital product," ucap Hariantono.
Di samping itu, pihaknya menjelaskan kalau BNI memastikan konsumen akan merasakan pengalaman unik yang tentu berbeda dari dunia nyata.
Sementara itu, layanan lainnya yang tersedia jika bank beralih ke Metaverse adalah adanya perubahan di berbagai transaksi perbankan.
Transaksi ekonomi melalui perbankan seperti pembelian properti dan investasi akan pula dialihkan ke Metaverse tersebut.
"Jika ada aktivitas ekonomi, artinya perbankan juga bisa masuk untuk membantu baik dari sisi transaksi," terang Hariantono.
"Bahkan bisnis esensial perbankan sendiri, yakni menghimpun dana maupun menyalurkan kredit di dalam Metaverse," imbuhnya.
Hal senada terkait beralihnya bank ke dunia virtual juga disampaikan Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani.
Ia berharap dengan masuk ke dunia virtual, BRI bisa menjangkau konsumen dan pasar yang lebih luas lagi untuk melakukan transaksi digital.
Untuk mewujudkan hal itu, BNI dan BRI bermitra dengan WIR Group dalam pengembangan Metaverse.
WIR Group sendiri dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi AR.
Di sisi lain, bukan hanya BNI dan BRI yang mulai melakukan ekspansi menuju Metaverse.
Salah satu bank swasta seperti BCA juga sedang berencana melakukan transformasi digital merambah dunia virtual.
Baca Juga: 6 Jenis Uang Kripto yang Wajib Kamu Tahu Jika Ingin Menjual NFT
(*)