Jangan Dimarahi, Ini 7 Cara Mengatasi Anak Balita Tantrum di Supermarket

Parapuan.co - Tantrum adalah ledakan emosi yang sering dikaitkan dengan anak-anak usia balita.

Anak tantrum mengalami kesulitan emosional yang ditandai dengan sikap keras kepala, menjerit, menangis, membangkang, memukul, dan marah.

Anak bisa tantrum di mana saja, termasuk di supermarket, yang membuatnya berguling-guling di lantai atau merusak barang.

Lantas, kenapa anak balita sering tantrum?

Melansir American Psychological Association, anak balita berpikir bahwa dirinya adalah pusat alam semesta dan menginginkan sesuatu dengan segera.

Sehingga, anak balita memiliki kesulitan menunggu apa yang mereka inginkan dan mudah frustrasi.

Pada prinsipnya, anak balita belum tahu bagaimana mengendalikan emosi atau menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya.

Karena keterbatasannya, anak mengubah itu semua menjadi amukan yang menguji kesabaran orang tua.

Orang tua perlu memaklumi tantrum anak, di samping itu penting pula untuk diajarkan pada anak bagaimana berperilaku di depan umum.

Baca Juga: Anak Tantrum di Tempat Umum? Tenangkan Diri, Begini Cara Menghadapinya

Mengatasi anak tantrum di supermarket

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua ketika anak tantrum di supermarket, antara lain:

1. Tetap tenang dan ingat bahwa tantrum adalah kondisi wajar di usia balita.

2. Gunakan kata-kata yang lembut tapi tegas untuk menenangkan anak.

3. Hindari menggunakan hukuman fisik karena akan mengajarkan anak tentang kekerasan.

4. Alihkan perhatian anak dengan sesuatu yang lain, seperti mainan atau pergi ke tempat lain.

5. Mintalah anak untuk membantumu memilih sesuatu di toko, serta memasukkannya ke dalam keranjang atau troli.

6. Jika anak tidak bisa tenang, bawalah dia ke tempat yang lebih tenang.

7. Jika anak tampak lelah dan lapar, maka segera sediakan mainan dan camilan untuk menghiburnya.

Nah, itulah beberapa cara untuk mengatasi anak balita tantrum di supermarket ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Sering Dilakukan Orang Tua, 3 Hal Ini justru Membuat Anak Semakin Tantrum

(*)