Langkah-langkah tersebut juga disebarkan lewat seluruh media Ukraina.
Pencarian Google di Ukraina untuk istilah "bom molotov" telah melonjak.
Dalam beberapa hari terakhir, data Google Trends menunjukkan bahwa mayoritas warga Ukraina mencari cara untuk membuat bom molotov.
Para laki-laki muda di Ukraina diketahui wajib masuk dalam pasukan militer untuk mempertahankan negaranya.
Sedangkan warga sipil perempuan berkumpul untuk merancang bom molotov sesuai intruksi kementerian pertahanan.
Kebutuhan akan botol tersebut mendorong perusahaan minuman lokal yang berbasis di Lviv memberikan botol-botol milik mereka.
Beberapa perusahaan juga menawarkan teh dan kopi gratis kepada militer dan polisi Ukraina yang bertugas.
Keadaan Ukraina kini masih di bawah serangan bertubi-tubi dari Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa 24 jam ke depan merupakan waktu yang krusial bagi negaranya sebelum perwakilannya berdialog dengan perwakilan Rusia.
Hingga kini, warga sipil di Ukraina harus berjuang untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang tersayang yang terjebak di tengah perang.
(*)
Baca Juga: Sosok Olena Zelenska, Istri Presiden Ukraina yang Disebut Jadi Target Pasukan Rusia